Senin, 16 Mei 2016

Majnun Laila

Majnun Laila

Bukankah suatu kegilaan bila kita terbakar selamanya dalam nyalaan api. ?
Bukankah suatu kegilaan jika tidak makan dan tidur sedikitpun. ?
Semakin ubat dicari semakin parah sakitnya..
Begitu dekat, namun terasa begitu jauh..

Hanya kata “Laila” yang sangat berarti. Ketika orang membicarakan hal lain, ia akan menutup telinganya dan mengunci mulutnya.
Katakan padanya: “Orang yang telah mengorbankan segalanya untuk-Mu menyampaikan salam dari jauh. Titipkan sehembus nafas-Mu melalui sang angin untuk memberitahu dia bahawa engkau masih memikirkannya.”
“Oh lilin jiwaku jangan kau siksa diri ku, ketika aku mengelilingimu, kau telah memikatku, kau telah merampas tidurku, akalku juga tubuhku.”

Laila adalah cahaya fajar, Majnun adalah sebatang lilin
Laila adalah keindahan, Majnun adalah kerinduan
Laila menabur benih cinta, Majnun menyiraminya dengan air mata
Laila memegang cawan anggur cinta, Majnun berdiri mabuk oleh aromanya

“Aku bagaikan orang yang kehausan, kau pimpin aku menuju sungai Eufrat, lalu sebelum sempat aku minum, kau menarikku dan kembali ke kawasan panas membara, padang pasir yang tandus !..

Kau mengajakku ke meja jamuan, tapi tidak pernah mempersilakanku makan ! mengapa kau menampakkannya kepadaku di awal, jika tidak pernah berniat untuk membiarkan aku memiliki hartaku.?”

“Aku melihat matanya dalam matamu, lebih hitam dari kegelapan.
Namun bayangannya tidak akan kembali oleh hanya kesamaan.
Kerana apa yang telah hilang dariku tidak akan digantikan.
Dan yang tersisa hanyalah kenangan yang menyakitkan.”

“Setiap hembusan angin membawa harumanmu untukku.
Setiap kicauan burung mendendangkan namamu untukku.
Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku.
Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat.
Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, di manapun ia tertambat.”

Di alam ini semua hal ditakdirkan untuk binasa, tidak ada yang abadi. Namun, jika Anda “mati” sebelum Anda mati, berpaling dari dunia dan kemunafikan wajahnya, Anda akan meraih keselamatan dalam kehidupan yang abadi. Terserah pada Anda: Anda adalah penentu bagi takdir Anda sendiri. Pada akhirnya kebaikan akan bersatu dengan kebaikan dan keburukan dengan keburukan. Ketika rahasia Anda diteriakkan dari puncak gunung dan gaungnya kembali, Anda akan mengenali suara itu sebagai suara Anda sendiri..

Jalan kita berbeza dan tidak akan pernah bertemu..
Kau adalah sahabat bagi dirimu sendiri.
Diriku adalah musuh terbesarku.

Apakah kau fikir akulah yang kau lihat dihadapamu ?.
Kau membayangkan bahawa kau melihatku,
tapi dalam kenyataannya aku tidak ada lagi.
Aku telah tiada dan hanya yang dicintai yang kini tersisa.

Akhirnya seorang sufi bermimpi melihat Majnun berada di samping Tuhan, dan Tuhan membelai-belai kepala Majnun dengan penuh kecintaan dan kasih sayang. Majnun disuruh duduk di samping Tuhan, lalu Tuhan berkata: “Tidakkah engkau malu memanggil Aku dengan nama Laila setelah kau teguk anggur cinta-Ku? “ sufi itu terbangun dalam keadaan cemas, Ia melihat posisi Majnun, tetapi di manakah Laila.. ? Tuhan mengilhamkan dalam hatinya, bahwa posisi Laila lebih tinggi lagi, karena Laila menyembunyikan kisah cinta dalam hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar