Sabtu, 07 Mei 2016

MADAD YA SAYYIDI .

Wahai orang-orang yang beriman, kalian tidak diciptakan di dunia ini. 
Kalian tidak diciptakan untuk dunia ini. Kalian tidak pernah merupakan bagian dari dunia ini. Dan kalian juga tidak akan pernah membawa bagian dari dunia ini pulang kembali bersama kalian.
Dengarkan lah panggilan kerinduan dari dalam Jiwa kalian! Kalian datang dari sebuah tempat yang kekal, dan pasti akan kembali ke tempat yang kekal tersebut.
Bagi mereka yang mencari Tuhan, mereka pasti akan dipersatukan kembali dengan Tuhan Penguasa mereka, tidak akan pernah berpisah lagi, selamanya.
Keabadian, adalah kata yang paling indah, yang memberikan harapan yang sedemikian tinggi di tengah-tengah keputus-asaan akan kehidupan yang fana (sementara) ini, yang memberikan kegembiraan yang sebegitu besar di tengah-tengah kesedihan dan penderitaan hidup ini, memberikan kesenangan yang sedemikian mendalam di tengah rasa sakit dan racun dunia ini.

Tanyalah sesiapapun yang pernah kehilangan orang tercinta yang amat dikasihinya, apa yang bersedia diberikannya untuk dapat bersama lagi meski hanya selama lima menit dengan orang yang telah meninggal tersebut – untuk memegang, membahagiakan, memeluk dan mencium orang terkasih tersebut, hanya sekali lagi saja, untuk berkasih sayang dengan seseorang yang sangat dirindukannya itu. Bagaimana jika ia ditawari untuk berkumpul kembali dengan orang tercinta yang telah mendahuluinya tersebut, selama satu tahun? Duhai, pastilah hatinya akan bernyanyi penuh sukacita, pastilah nada-nada yang muncul dari hatinya akan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.

Namun wahai orang-orang yang beriman, tidakkah kita menyadari bahwa kita telah ditawari untuk berkumpul kembali bersama dengan Allah, Tuhan kita Yang Tercinta, bukan hanya sekedar selama lima menit, atau hanya selama satu tahun, melainkan selama-lamanya! Untuk selama-lamanya, Dia akan mencurahkan Kasih dan Sayang-Nya kepada kita tanpa pernah berakhir, Jiwa-Jiwa kita tidak akan pernah lagi mengalami penderitaan perpisahan dari-Nya, tidak akan pernah lagi. Karena mengetahui hal inilah, Jiwa-Jiwa kita sekarang sedang memohon kepada kita, agar kita berusaha keras untuk menyambut reuni abadi tersebut, dan untuk mengambil harapan dan kekuatan dari kerinduan tersebut!

Namun, kita justru menutup dan menulikan telinga kita dari permohonan suara hati Jiwa-Jiwa kita yang tengah berduka ini, dan, mengabaikan keabadian yang menjelang dan sudah pasti kedatangannya tersebut, kita malah memilih perpisahan dari Dia dengan kita memilih dunia. Dan karena kita lebih memilih perpisahan, saat kita kembali kelak ke akhirat, di sana, kita akan merindukan dan mendambakan dunia ini, dan karena kita tidak akan pernah lagi kembali ke sini, maka kelak tibalah giliran kita untuk menangis, karena kita saat itu telah berpisah untuk selama-lamanya dari dunia yang kita cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar