Wahai
orang-orang yang beriman, kalian tidak diciptakan di dunia ini.
Kalian
tidak diciptakan untuk dunia ini. Kalian tidak pernah merupakan bagian
dari dunia ini. Dan kalian juga tidak akan pernah membawa bagian dari
dunia ini pulang kembali bersama kalian.
Dengarkan lah panggilan
kerinduan dari dalam Jiwa kalian! Kalian datang dari sebuah tempat yang
kekal, dan pasti akan kembali ke tempat yang kekal tersebut.
Bagi mereka yang mencari Tuhan, mereka pasti akan dipersatukan kembali
dengan Tuhan Penguasa mereka, tidak akan pernah berpisah lagi,
selamanya.
Keabadian, adalah kata yang paling indah, yang memberikan
harapan yang sedemikian tinggi di tengah-tengah keputus-asaan akan
kehidupan yang fana (sementara) ini, yang memberikan kegembiraan yang
sebegitu besar di tengah-tengah kesedihan dan penderitaan hidup ini,
memberikan kesenangan yang sedemikian mendalam di tengah rasa sakit dan
racun dunia ini.
Tanyalah sesiapapun yang pernah kehilangan
orang tercinta yang amat dikasihinya, apa yang bersedia diberikannya
untuk dapat bersama lagi meski hanya selama lima menit dengan orang yang
telah meninggal tersebut – untuk memegang, membahagiakan, memeluk dan
mencium orang terkasih tersebut, hanya sekali lagi saja, untuk berkasih
sayang dengan seseorang yang sangat dirindukannya itu. Bagaimana jika ia
ditawari untuk berkumpul kembali dengan orang tercinta yang telah
mendahuluinya tersebut, selama satu tahun? Duhai, pastilah hatinya akan
bernyanyi penuh sukacita, pastilah nada-nada yang muncul dari hatinya
akan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.
Namun wahai orang-orang
yang beriman, tidakkah kita menyadari bahwa kita telah ditawari untuk
berkumpul kembali bersama dengan Allah, Tuhan kita Yang Tercinta, bukan
hanya sekedar selama lima menit, atau hanya selama satu tahun, melainkan
selama-lamanya! Untuk selama-lamanya, Dia akan mencurahkan Kasih dan
Sayang-Nya kepada kita tanpa pernah berakhir, Jiwa-Jiwa kita tidak akan
pernah lagi mengalami penderitaan perpisahan dari-Nya, tidak akan pernah
lagi. Karena mengetahui hal inilah, Jiwa-Jiwa kita sekarang sedang
memohon kepada kita, agar kita berusaha keras untuk menyambut reuni
abadi tersebut, dan untuk mengambil harapan dan kekuatan dari kerinduan
tersebut!
Namun, kita justru menutup dan menulikan telinga kita
dari permohonan suara hati Jiwa-Jiwa kita yang tengah berduka ini, dan,
mengabaikan keabadian yang menjelang dan sudah pasti kedatangannya
tersebut, kita malah memilih perpisahan dari Dia dengan kita memilih
dunia. Dan karena kita lebih memilih perpisahan, saat kita kembali kelak
ke akhirat, di sana, kita akan merindukan dan mendambakan dunia ini,
dan karena kita tidak akan pernah lagi kembali ke sini, maka kelak
tibalah giliran kita untuk menangis, karena kita saat itu telah berpisah
untuk selama-lamanya dari dunia yang kita cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar