KEBAJIKAN KEBAJIKAN.
Sebagian metafisikawan Sufi dan ali makrifat Syi'ah seperti Mulla Shadra
telah berbicara tentang empat tahapan dalam perjalanan jiwa..
Menarik untuk menyebutkan tahap-tahap ini disini dalam hubungannya
dengan pembahasan tentang penyatuan.
Pertama-tama adalah perbedaan dasar
antara kebenarankebenaran (al-Haqq) dan ciptaan (al-khalq),
yang mana kita adalah bagiannya.
Tahap awal perjalanan ruhani, adalah dari al-khalq ke al-Haqq,
dan kedudukan ini bersesuaian dengan kebajikan spiritual terpenting
yang berpuncak pada peniadaan dan pelenyapan (al-al-fana')
di dalam Allah berkenaan dengan perjalanan di bagian ini.
Perjalanan kedua melibatkan perjalanan di dalam al-Haqq.
Kekekalan di dalam Allah (al-baqa') berkenaan dengan tahap ini.
Beberapa Sufi tertentu seperti Bayazid Basthami
berbicara secara terbuka tentang berjalan di dalam Allah.
Tahap ketiga, adalah kepulangan dari al-Haqq ke al-khalq,
namun bersama al-Haqq.
Tahap yang keempat adalah perjalanan di dalam al-khalq
bersama al-Haqq.
Contoh tertinggi dua yang terakhir dalam Islam adalah
kembalinya Nabi ke bumi dan perjalanan malamnya
naik ke Hadhirat Ilahi dan kemudian melaksanakan misi kenabiannya.
Atau dalam konteks yang agak berbeda adalah Budha yang menunda
masuk nirwana demi membimbing dan menyelamatkan mahluk lain.
Dua tahapan terakhir ini
dimaksudkan para nabi dan orang-orang suci agung sebagai misi
untuk menegakkan atau memperbaharui lembaga atau struktur suci
demi membimbing manusia .
Sangat sedikit Sufi disepanjang sejarah Islam yang mengklaim
telah menyelesaikan tahap ketiga dan keempat.
Sedangkan mereka yang mengaku telah mencapainya
tanpa benar-benar melakukan perjalanan
melalui tahap ketiga dan keempat,
mereka sering melakukan tindakan yang berbahaya
dan lebih menyebabkan kerusakan daripada pembentukan lembaga suci
karena mereka berpikir bahwa kehendak mereka adalah Kehendak Allah
tanpa benar-benar demikian.
Berapa banyak malapetaka telah menimpa manusia
akibat orang-orang yang yakin bahwa
kehendak mereka adalah kehendak Allah ?
Kita semua telah melihat contoh-contohnya dalam sejarah ,
mulai dari mereka yang Joan of Arc atau yang disebut sebagai
penyihir-penyihir di tiang pancang hingga Oliver Cromwell
serta beberapa ektremis Muslim dewasa ini.
Berbicara secara teknis ,
Tasawuf pada tingkat praktis hanya berkenaan dengan
dua tahap pertama karena setelah seseorang mencapai Allah,
maka Dia lah yang akan memutuskan apa yang harus dilakukan
orang tersebut sepanjang sisa kehidupannya.
Jika keempat tahap perjalanan itu
disebutkan dalam beberapa karya metafisika Sufi belakangan,
itu bertujuan melengkapi keterangan tentang semua kemungkinan
yang terbuka bagi manusia termasuk para nabi.
Mereka ingin memberikan visi intelektual yang meliputi ,
bukan hanya tahap-tahap penyempurnaan sang murid
dalam perjalanan dari al-khalq ke al-Haqq ,
tetapi juga turunnya Musa dari Gunung Sinai untuk memenuhi
Kehendak Allah bagi umat-Nya serta kenabian Isa dan Muhammad.
Seperti yang telah disebutkan di atas , teks-teks sufi klasik
menguraikan dan mensistemasikan bahasan tentang kebajikan
dalam cara tertentu agar menjadi panduan praktis
bagi pengikut jalan itu.
Kita dapat melihat perlakuan seperti itu dalam manual Sufi terkenal
dari Abu Thalib al-Makki, Abu Nashr al-Sarraj, Abual-Qassim al-Qusyayri,
Ali ibn 'Ustman Hujwiri, Abd Allah Anshari , Ibn al-'Arif, Al-Ghazali, dan
banyak lainnya.
Masing-masing memberlakukan perhentian-perhentian
dan kebajikan-kebajikan itu dalam cara yang berbeda-beda sesuai
dengan visi nya tentang apa yang dibutuhkan oleh murid-murid ,
karena pasti tujuan guru-guru ini bukan sekadar untuk menjelaskan
sifat anggur makrifat melainkan memungkinkan
murid-muridnya untuk benar-benar merasakan anggur itu.
Yang muncul berikutnya adalah sintesis
dari ajaran-ajaran teks-teks klasik ini.
Banyak sumber klasik berbicara tujuh kebaikan yang terkait dengan
tujuh perhentian di jalan itu.
Banyak Sufi terkenal sepanjang abad melantunkan puisi
yang dinisbahkan ke pada Rumi:
"'Attar telah menyusuri tujuh kota Cinta
Kita masih terjebak di tikungan sebuah jalan !"
kota cinta ini tidak lain adalah perhentian-perhentian
yang terkai dengan kebajikan , yang sedang kita bicarakan.
#HSN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar