Senin, 16 Mei 2016

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid. “Ma’rifat al-Tauhid”

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”

(24) sedangkan yang dimaksud dengan ucapan syaikh,

“bahwa barang siapa tidak mengetahui tauhid maka dia kafir”,

yaitu siapa saja yang tidak mengetahui tentang tauhid dari segi dzat universal yang telah kami jelaskan sebelumnya, serta pengertian tauhid dari segi tingkatannya yang akan kami jelaskan nanti, maka dia kafir.

Karena sesungguhnya yang maha wajibul wujud yang maha agung lagi maha luhur serta maha suci telah menunjukkan dengan identiti unik dari persembunyiannya yang samar menuju wujud yang nyata, yaitu yang dikenal dengan penampakan awal, ta’ayyun awal, barzakh a’zham, dan wahdah mahiyah. Semua ini merupakan waktu berkembangnya sifat ahadiyah, wahdaniyah, uluhiyah, serta rububiyyah. Ta’ayyun awal merupakan tingkatan pertama, dan kedudukan bagi jam’ul jami’ dan merupakan wujud dari segi zohir.

Allah Swt menghendaki terciptanya alam sebagaimana ilmu-Nya yang azali tanpa adanya perubahan dan pergantian dzat. Hal ini menjadi penyebab awal bagi terbentuknya alam, karena Dia adalah perhiasan yang tersembunyikan. Oleh karena itu Dia menjelaskan tentang diri-Nya.

Allah Swt berfirman kepada salah satu Nabi-Nya; Nabi itu bertanya kepada-Nya: “kenapa Engkau menciptakan makhluk?”,

Allah menjawab: “Aku adalah perhiasan yang tersembunyi, sedangkan aku senang jika dikenal, maka oleh karena itu aku menciptakan makhluk, agar Aku dikenal”.

Kecintaan (ingin dikenal) merupakan pokok dari semua pokok dan merupakan awal sekat yang terjadi pada dzat yang maha benar, maha agung, lagi maha luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar