al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(24) sedangkan yang dimaksud dengan ucapan syaikh,
“bahwa barang siapa tidak mengetahui tauhid maka dia kafir”,
yaitu siapa saja yang tidak mengetahui tentang tauhid dari segi dzat
universal yang telah kami jelaskan sebelumnya, serta pengertian tauhid
dari segi tingkatannya yang akan kami jelaskan nanti, maka dia kafir.
Karena sesungguhnya yang maha wajibul wujud yang maha agung lagi maha
luhur serta maha suci telah menunjukkan dengan identiti unik dari
persembunyiannya yang samar menuju wujud yang nyata, yaitu yang dikenal
dengan penampakan awal, ta’ayyun awal, barzakh a’zham, dan wahdah
mahiyah. Semua ini merupakan waktu berkembangnya sifat ahadiyah,
wahdaniyah, uluhiyah, serta rububiyyah. Ta’ayyun awal merupakan
tingkatan pertama, dan kedudukan bagi jam’ul jami’ dan merupakan wujud
dari segi zohir.
Allah Swt menghendaki terciptanya alam
sebagaimana ilmu-Nya yang azali tanpa adanya perubahan dan pergantian
dzat. Hal ini menjadi penyebab awal bagi terbentuknya alam, karena Dia
adalah perhiasan yang tersembunyikan. Oleh karena itu Dia menjelaskan
tentang diri-Nya.
Allah Swt berfirman kepada salah satu Nabi-Nya; Nabi itu bertanya kepada-Nya: “kenapa Engkau menciptakan makhluk?”,
Allah menjawab: “Aku adalah perhiasan yang tersembunyi, sedangkan aku
senang jika dikenal, maka oleh karena itu aku menciptakan makhluk, agar
Aku dikenal”.
Kecintaan (ingin dikenal) merupakan pokok dari
semua pokok dan merupakan awal sekat yang terjadi pada dzat yang maha
benar, maha agung, lagi maha luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar