Orang tua saya tidak pernah memaksa saya melakukan sholat.
Namun saat melihat ayah saya sujud di atas sajadah
mengenakan sarung kotak-kotak kesayangannya
tampaknya sangat berbekas ke dalam hati.
Sedemikian rupa hingga sekarang,
sholat menjadi bagian dari keseharian
yang tak terpisahkan dalam kehidupan saya.
Begitu pun Guru saya berkisah bahwa
figur yang sangat berperan menanamkan cinta Al Qurán kepada beliau adalah kakeknya.
Dan yang sang kakek lakukan adalah
sekadar duduk rapih di depan TV setiap malam Jumát lengkap
dengan sarung dan kopiah untuk mengikuti siaran kajian Al Qur'an.
Padahal beliau tidak pernah sekali pun menyuruh sang cucu membaca Al Qur'an.
Dan sekarang,
saya sebagai muridnya bersaksi bahwa Guru saya ini adalah
salah satu manusia langka di muka bumi
yang demikian dalam kecintaannya kepada Al Qur'an.
Jadi,
inti pendidikan pada anak-anak yang utama adalah
dengan menanamkan 'rasa' yang baik.
Dan hal yang paling efektif untuk menularkan 'rasa'itu adalah
dengan mengamalkannya.
Seperti kata orang, "Your child will follow your example, not your advice."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar