ZUHUD SEBAGAI JALAN SUFI.
Surga bagi orang zuhud begitu dekat, sangat dekat.
Bahkan, di dunia ini, seorang zuhud mampu merasakan surga.
Abdullah bin Mas’ud r.a. menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya,
neraka juga seperti itu.” (HR. Al-Bukhari).
Orang yang zuhud pun menyadari bahwa neraka sangat dekat dengan mereka
yang selalu mengumbar hawa nafsu dan syahwatnya.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu),
sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu).” (HR. Al-Bukhari)
Cinta seorang zuhud kepada Allah begitu besar dan dahsyat.
Tak ada cinta dunia yang tersisa di kalbunya.
Nafsunya telah tunduk kepada dirinya.
Dia telah berhasil melumpuhkannya.
Dia telah bebas dari belenggu apa pun, demi cinta kepada Allah, Al-Haqq.
Dan, tobatnya benar-benar telah sempurna dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Sirrul Asrar mengatakan,
“Mahabbah (cinta) kepada Allah tidak akan tercapai,
kecuali setelah engkau melumpuhkan musuh-musuh-Nya
yang ada di dalam wujudmu sendiri..
Seperti halnya, nafsu amarah, lawamah, dan mulhamah,
setelah terlumpuhkan maka
lantas membersihkan diri dari sifat-sifat bahimiyah
(binatang jinak) yang tercela, seperti makan, minum, tidur dan
bercanda yang berlebihan.
Juga membersihkan hati dari sifat-sifat sabu’iyyah (binatang buas),
seperti marah, mencaci, memukul, memaksa.
Juga membersihkan diri dari dari sifat syaitaniyah (sifat-sifat setan),
seperti sombong, ujub, hasad, dengki, dendam, dan
dari sifat-sifat badan dan hati yang tercela lainnya.
Jika engkau sudah bersih dari sifat-sifat tercela tadi,
berarti engkau sudah bersih dari sumber dosa.
Maka engkau termasuk orang-orang suci dan ahli tobat.
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah [2]: 222)
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar