Ada Hati yang Perlu Kita Tata Kembali
Ada hati yang perlu ditata kembali.
Ada niat yang mesti kita atur kembali.
Ada sikap yang harus kita teliti kembali.
Apa hakikat kita melakukan semua ini?
Benarkah untuk Allah?
Jika benar, lalu mengapa ada kesal yang terasa ketika tak sesuai dengan rencana.
Anehnya, kita sering merasa kesal dalam hal kebaikan.
Ketika ternyata sedekah yang sudah kita rencanakan tidak tepat sasaran,
lalu kita merasa marah.
Lantas sebenarnya apa yang kita kesalkan? Bukankah sama saja hal tersebut dalam kebaikan?
Jika benar apa yang kita lakukan untuk Allah, mengapa hati dipenuhi dengan prasangka dalam merasa?
Kita terlalu pandai menilai.
Tanpa tahu, bagaimana merasa menjadi orang lain.
Kita hanya mampu menilai apa yang terlihat oleh mata,
tanpa tahu apa yang hendak orang lain rasakan.
Kita sangat pandai menilai tapi lemah dalam merasa.
Tanpa kita sadari, ada titik-titik penyakit dalam hati kita yang mulai bersarang.
Ada hati yang kini mesti kita obati. Ada niat yang mesti kita revisi.
Ada sikap yang mesti kita tata kembali.
Ada diri yang perlu kita intropeksi, sudah benarkah dia dalam bersikap?
Mengenai Hakikat hidup yang singkat dan sementara ini.
Benarkah kita sudah melakukan yang terbaik?
benarkah kita sudah persembahkan yang terbaik untuk Allah?
dan benarkah kita sudah meluruskan niat kita semata-mata hanya untuk Allah?
Mestinya kita pandai menengok hati kita, sudah benarkah ia dalam merasa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar