Adapun kriterium untuk menemukan martabat realitas dari setiap organisme
ialah seberapa jauhkah ia dapat menghayati ego nya yang kuat tangguh.
Kata Iqbal :
"...Yang pantas dinyatakan "ada" dalam arti yang sesungguhnya hanyalah yang mampu menyatakan , "Inilah Aku!" .
Tingkatan ini ialah tingkatan "lembaga ke-saya-an"
yang menentukan martabat sesuatu hal dalam skala keberadaan".
Jadi, Iqbal sependapat dengan Bergson yang beranggapan bahwa
Individualitas termasuk permasalahan tingkatan dan tidak pernah
terealisasikan sepenuhnya.
Bahkan tidak pula pada manusia yang telah menampakkan
keutuhan yang bulat-padat.
Dalam Asrar i-Khudi berkali-kali Iqbal menunjuk kepada pola fikiran ini.
Dikemukakannya makna yang sesungguhnya dari proses evolusi
dalam upayanya ke arah pencapaian individualitas yang lebih kaya dan penuh.
"Karena kehidupan di Alam Semesta
terangkat dari kekuatan diri,
hidup menjadi sebanding kekuatan ini !
Sekiranya setitik air terserapi sadar-diri
kadarnya yang tiada harga
akan meningkat setingkatan mutiara !
'Pabila rerumputan menemukan daya tumbuh dalam dirinya
tangkainya 'kan mengembang seluas taman.
hanya karena Bumi mewujud kukuh dan tangguh
tertawan Bulan dalam kitarannya nan abadi
Adapun Surya ditakdirkan lebih jaya dalam daya
dan Bumi terpukau terpikat sorotan matanya !
Sekiranya saja Hidup mampu menimba daya
dari lubuk dirinya sendiri
alunan Hayat 'kan meluas melaut samudera !"
K.G Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar