Senin, 26 Oktober 2015

Pengertian dan Hakikat Al-Asma Al Husna

Pengertian dan Hakikat Al-Asma Al Husna. Al-Asma berarti nama dan Al-Husna berarti yang paling baik, sehingga Al-Asma Al Husna berarti nama – nama yang paling baik dan paling mulia yang hanya ditujukan kepada Tuhan Rabb Al ‘Alamin saja, dimana dengan nama – nama tersebut Tuhan telah memperkenalkan Zat-Nya, Sifat-Nya dan Perbuatan-Nya kepada setiap makhluk yang diingini-Nya, sehingga seluruh nama yang temuat dalam Al-Asma Al-Husna bukan merupakan pemberian makluk sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhanya, tetapi merupakan penamaan sendiri oleh Tuhan terhadap Diri-Nya dan tidak ada hak dari makhluk untuk menambah atau menguranginya

” Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja yang Maha suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai Asmaaul Husna. bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. ( QS : 059 : Al Hasyr : Ayat : 022 – 024 )

Masing – masing nama yang Tuhan berkenan dengan nama tersebut merupakan suatu penamaan sifat yang dikuasakan atas Zat yang dengan nama itu Dia disebut dan diseru, sehingga dikatakan Al-Husna, adalah juga karena ia merupakan suatu sifat yang tidak ada bandingnya atau termasuk sifat – sifat yang Qadim ( azali ) yang bukan merupakan pemberian manusia atau makhluk, tetapi Tuhan SWT sendirilah yang menamakan Zat-Nya dengan itu dari awal sampai seterusnya

Pensifatan Al-Asma dengan Al-Husna yang berarti yang paling baik tersebut meliputi atas aspek kesempurnaan kebaikan dan kemuliaan dari hakikat makna dan hikmah yang terkandung dari nama tersebut. Jika Tuhan diseru dengan salah satu atau beberapa nama dari nama – nama tersebut, maka pada hakikatnya merupakan perujudan dari semua kebaikan dan kemuliaan dari Sifat dari -Zat Tuhan SWT yang diwakili oleh nama – nama tersebut ( bukan satu nama mewakili satu Zat Tuhan )

Ketahuilah bahwa sesungguhnya nama – nama Allah SWT tersebut sangat banyak. Ada yang mengatakan tiga ratus nama, ada yang mengatakan seribu satu nama dan ada yang mengatakan nama Allah SWT tersebut jumlahnya sama dengan jumlah para nabi  Alaihi-salam atau sebanyak seratus dua puluh empat ribu nama dengan alasan bahwa setiap nabi mempunyai nama – nama tambahan selain dari namanya sendiri. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa nama Allah SWT itu ada dalam jumlah yang tak terhingga, tak ada batasnya

Namun nama- nama yang paling mulia dan paling agung adalah nama – nama yang termuat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Musa, Turmizi dari Abu Hurairah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, Barang siapa yang menghimpunya, maka ia kan masuk surga. “

Semua nama tersebut, baik yang termuat dalam Hadist ataupun yang tidak termuat dalam Hadist pada hakikatnya dihimpunkan atas tiga bagian yitu :

Nama Zat. Yaitu nama – nama yang ditujukan kepada Zat Allah
Nama Sifat. yaitu nama – nama yang ditujukan kepada Sifat Allah
Nama Perbuatan. yaitu nama – nama yang ditujukan kepada Perbuatan Allah
Sedangkan pengertian, bahwa ” Barang siapa yang menghimpunkannya akan masuk surga “ adalah menghafalkannya, memahaminya dan beribadah dengannya baik secara lahir atau pun batin, dikala sendiri atau pun di tengah ramai, dikala senang ataupun dikala susah, siang atau pun malam karena kalau berarti hanya menghafalnya saja, maka dengan jumlah yang hanya sembilan puluh sembilan itu, tentunya tidak akan memerlukan waktu yang terlalu lama untuk menghafalkannya.

Ketahulah bahwa sesungguhnya tingkatan surga itu tidak berhak dicapai kecuali dengan pengorbanan yang jauh lebih besar dari pada itu yaitu pengorbanan jiwa dan raga serta harta di jalan Allah. Tentulah akan mustahil menurut akal apabila tingkatan surga dapat dicapai hanya dengan menghafal dan menghitung jumlah lafal yang bisa dilakukan manusia dalam waktu yang relatif pendek tersebut

Jadi hakikat dari Al-Asma Al-Husna adalah suatu kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada hamba – hamba yang diinginkan-Nya yang dengan kemuliaan itu Tuhan hadir dalam setiap ritual ibadah dan kehidupan sang hamba dengan cara mengembalikan semua sebab hanya kepada Zat Yang Wajib Ujud saja yaitu Allah. Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua dan silahkan menyampaikan bantahan, sanggahan, komentar saran dan kritikan atau pertanyaan anda seputar topik ini pada kotak komentar yang tersedia. [ Al-Asma Al-Husna ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar