Selasa, 27 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG

"Sebuah komentar tentang kegilaan shufi".

Pada hakikatnya, peninggalan shufi adalah lautan dalam yang di dalam
nya terdapat mutiara-mutiara dan sekaligus buaya-buaya dan ikan-ikan
yang besar.
Didalamnya terdapat pula pulau-pulau marjan , daerah-daerah yang 
menyesatkan dan bisa mencelakakan, di mana para pelaut tidak akan
bisa kembali lagi.

Membaca ilmu tasawuf sama halnya berlayar di laut yang gelap gulita
dengan sepotong perahu layar.
Sudah berapa banyak kemudi perahu layar yang patah dan berapa 
banyak pula pengayuh yang hancur, hingga penempuh jalan itu pun
kehilangan arah.

Satu-satunya cahaya yang bisa dijadikan petunjuk di lautan ini adalah
cahaya al-Kitab (al-Qur'an) dan sunnah  Rasulullah saw.
Tanpa dibarengi dengan ilmu syari'at , mustahil seseorang bisa selamat
sampai ke daratan aman.

Syari'at merupakan kemudi pelaut dalam berlayar di lautan ini,
dan juga merupakan kompas baginya dalam setiap langkah 
yang harus diambil ataupun ditinggalkan .
Ia boleh mengambil setiap perkara yang bersesuaian dengan 
kaidah-kaidah syari'ah dari sisi kebahasaan dan keilmuan kaum shufi.
Sebaliknya ,ia harus segara meninggalkan hal-hal yang bertentangan
dengannya tanpa  menyesal sedikitpun.

DR.Musthafa Mahmud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar