Senin, 26 Oktober 2015

MASALAH ROH

PEMBAHASAN MASALAH ROH..

didalam Al-Qur’an,Allah Ta’ala menyatakan,bila ilmu tentang keberadaan ROH ini yang dapat diungkap pengetahuannya kepada para hamba-Nya,hanyalah sedikit saja.

“Dan mereka bertanya padamu tentang al-ruh. Katakan, ‘al-ruh itu urusan Tuhanku. Dan tidaklah kamu diberi al-i’lm kecuali sedikit.’ (QS. 17:85).

Namun demikian semoga pengetahuan tentang “ROH” yang sedikit ini cukuplah menjadikan kita mampu memetik hikmahnya dan menjadikannya sebagai wahana menuju kesadaran penuh memahami akan tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan-Nya.Maka dengan dilandasi niat hati yang tulus memohon hidayah serta petunjuk kepada Allah Ta’ala semata dan kemudian menggali lebih banyak hikmah lagi dari buah karya tulisan para ulama alim,dan menyusunnya dengan seksama,maka tulisan ini berhasil saya intisarikan dalam metode bahasa yang mengarah pada pendekatan yang rasional serta mudah untuk dipahami oleh kita yang awam ini.Amin.

KENALI UNSUR ROH UTAMA DALAM DIRI MANUSIA YANG MENJADIKAN KEBERADAANNYA ADA :
Aku,engkau,kalian atau kita manusia,dikatakan ada atau exist keberadaannya jika memenuhi unsur-unsur zat kehidupan yang terpadu di dalam diri.Maka,ternyata unsur yang terdapat dalam diri manusia itu tidak hanya terdiri dari satu jenis ROH saja dengan Jasad.Tetapi ternyata manusia memlilki berbagai unsur Roh.

PENJABARAN TENTANG RUH (ROH) :

Dalam bahasa Arab Kata ruh berasal dari bahasa Al-Qur’an “Al-Ruh” dengan akar kata “RA-WAU-HA” (R-W-H),yang bermakna pancaran zat kehidupan yang menggerakkan suatu makhluk ciptaan-Nya menjadi hidup, yang berasal dari zat Kemaha Hidup-Nya, (Al-Hayyi),Rabb,Tuhan semesta alam, atau dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata “RUH” hanya dapat diterjemahkan dengan “ROH”,atau yang dikenal dengan sebutan “NYAWA”

Ini satu-satunya karakter bahasa yang tidak dimiliki oleh tata bahasa manapun di dunia, kata Al-Ruh berasal dari kalimat Al-Qur’an,yang kemudian hanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan terjemahan,“ROH”,dalam bahasa Ibrani adalah “RU’ACH”, dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai “Pneu’ma”,dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “SPIRIT”,

Maka terjemahan secara umum bahwa roh adalah :

“Daya /pancaran kehidupan yang tidak kelihatan,yang memberikan kehidupan kepada semua makhluk hidup”.
Dalam versi Al-Kitab Nasrani,Ruh adalah daya kehidupan yang akan kembali ke asalnya, yaitu Allah.(Ayub 34:14, 15; Mazmur 36:9),

Maka dalam Al-Qur’an diberitakan bahwa seluruh unsur jati diri manusia pada akhirnya bakal kembali kepada Tuhannya.

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke sorga-Ku.” (QS. 89.Al-Fajr:27-30).

Kemudian dalam bahasa sehari-hari kita,juga mengenal adanya sebutan, “Jiwa,sukma,Ruh kudus”, Roh Jahat,roh gentayangan,dll.Apakah semua itu?

Maka,tiap manusia itu memiliki 4 elemen / unsur utama zat kehidupan yang “menempel” atau berpadu di dalam dirinya,bahkan beberapa ulama meyakini bahwa 4 elemen ruh itu sebagai tergolong “makhluk” yang ditiupkan (dijadikan unsur) oleh Allah SWT,pada diri manusia tersebut ketika tercipta atau terlahir,sedangkan pada nafs-nafs lain yang terdapat dalam diri manusia,maka disebut sebagai unsur yang “dibekalkan”,karena merupakan jenis sifat :

BERIKUT BERBAGAI UNSUR DAN JENIS-JENIS ROH UTAMA YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI MANUSIA :
Unsur manusia terdiri dari :
roh3

1. AR-RUH AL-IDHOFI atau RUH AL-HAYAT / RUH SEGALA SUMBER KEHIDUPAN (bentuk halus/gaib/tidak kasat mata)
2. AL-JASAD / FISIK (Ruh bentuk MATERI / BENDA yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu)
3.AR-RUH AL-‘AQL atau ruh intelektual manusia (bentuk halus/gaib/tidak kasat mata)
4.AR-RUH AN-NAFSIY (Ruh kepribadian/Ego) atau Ruh angan/kesadaran (bentuk halus/gaib/tidak kasat mata),

“Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”, (QS.21. Al Anbiyaa’:64)

I.AR-RUH AL-IDHOFI :

Ruh Al-Idhafi atau Ruh Al-Hayat atau bahasa kita menyebutnya “Nyawa” :

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”.
(QS.32. As Sajdah:9)

Adalah roh utama manusia,karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati jasadnya. Roh ini sering disebut “NYAWA”.

Roh Al-Idhofi merupakan sumber kehidupan dan keberadaan adanya manusia,Dan roh Al-Idhofi ini mempengaruhi roh-roh lainnya.Maka ketika manusia masih dalam keadaan belum mengalami kematian namun salah satu jenis roh yang lain keluar dari raga, maka roh Al-Idhofi ini tetap akan tinggal didalam jasad,sehingga manusia tetap hidup/bernyawa.
Bagi hamba Tuhan yang telah sampai pada tingkat kedekatan Irodat Ilahi atau telah mencapai maqam “MAKRIFAT,maka dapat mengenali roh nya sendiri ini dengan penglihatan kebatinannya(Al-Bashirah). Ia berujud mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.Alamnya Ruh Al-Idhofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).Inilah Ruh yg dikatakan akan kembali kepada Tuhannya saat manusia mati atau dicabut nyawanya.

(Menurut Syeikh Naem As-Saufi dalam kitab Mengenal Ruh : Bermula dari Ruh Idhafi itu maka daripadanya asalnya Jawahir(perwujudan). Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. Yang mengadakan Nuktah itu Zat Allah yang Maha Suci,Maka Roh Idafi itulah izin Allah(tiupan sebagian Ruh Al-Quds-Nya) didalam diri kita. Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi. Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Nyawa Muhammad, Nyawa Adam, Nyawa orang-orang Mukmin dan Nyawa kepada Ruhani. Maka kenyataan Ruh Idhafi itulah bersumber dari Ruhul Quddus. Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani. Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita. Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri. Maka Hakeqat itu diri, dan diri itu didalam Idhafi).

Ruh Al-Idhofi ini terdiri dari :

1. Roh Al-Qudus (Roh Kudus /Roh Suci) dan Roh Al-Hayat (Nyawa):
Roh Al-Qudus adalah merupakan manisfestasi difusi Ruh suci yang bersumber dari Ruh-Nya yang Maha Al-Hayyu Al-Qayyum,yang ditiupkan langsung oleh Tuhan kepada makhluk-Nya yang tertentu,yang adalah dikhususkan untuk makhluk pilihan-Nya.

Sedangkan Roh Al-Hayat yang sering disebut “NYAWA” ini,adalah roh nyawa kehidupan yang bersumber (baca:bagian) dari Roh Kudus-Nya tersebut yang “ditiupkan” kepada seluruh makhluk ciptaan Allah baik Malaikat,Jin,Manusia umum yang lahir/tercipta dan merasakan hidup baik di alam dunia maupun alam ghaib lainnya (termasuk tumbuhan dan hewan).

Maka perbedaan Roh Qudus dengan Roh Al-Hayat adalah bahwa :

Roh Qudus tidak ditiupkan kepada makhluk/manusia umum tapi hanya ditiupkan Roh Al-Hayat,sedangkan yang ditiupkan langsung Roh Qudus-Nya ini diantaranya adalah :

HAMBA-HAMBA TUHAN YANG DITIUPKAN DENGAN RUH AL-QUDUS :

a. Jibril (Malaikat),

“Katakanlah: “Ruhul Qudud,(Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”(QS. 16. An Nahl:102)
b. Adam,yaitu pada penciptaan langsung dahulu,

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Ruh -Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”
(QS.38. Shaad:72)

c. Nabi Isa,yaitu tatkala Ibundanya tanpa suami namun dapat mengandung dan melahirkan Nabi Isa AS:

“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus…..”.(QS. 5. Al Maa’idah:110),
Ayat senada silahkan renungi : (QS.Al-Baqarah :87 dan 253)

d. Nabi Muhammad SAW.yang disebut Ruh Al-Amin.. adalah esensi dari Nur Muhammad yg merupakan cikal bakal penciptaan segala sesuatu kehidupan makhluk-Nya.. maka Roh Qudus Adalah hakikatul / Nur Muhammad SAW.
Dari sabda Rasulullah Saw :

(Aku dari Allah dan sekalian mukmin dariku.)

Firman Allah Swt. dalam hadis qudsiy:

“Innallaaha khalaqa ruuhi nabiyyika shalallaahu `alaihi wasallam min dzaatihi”
(Sesungguh-Nya Allah menciptakan ruh/Nur Muhammad Saw. itu dari Zat-Nya/Nurillah.)

(Jadi tiupan ruh Al-Qudus tidak hanya disematkan/ditiupkan pada Isa anak maria saja tapi juga pada Jibril..Adam yg bersumber dari nur Muhammad SAW)… Sabda beliau :

” Aku adalah Bapanya Ruh dan Adam adalah bapaknya Jasad ”

2. Roh Rabani ,

Adalah Ruh Jiwa yang selalu menangisi diri teringat akan Tuhannya,yang selalu meratap memanggil-manggil Rabb nya.
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (nafsy dirinya sendiri)”.(QS.75. Al Qiyaamah:2)

(Bila kita berhasil menguasainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram).

3. Roh Nurani :

Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Al-Idhofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan.Senyum tangis suka duka,bahagia maupun menderita dipandang sama.

4. Roh Rahmani (Roh Cinta Kasih):

Roh dibawah kekuasaan Roh Al-Idhofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah,yang merupakan manifestasi dari Zat-Nya yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim.Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial,dan berkasih sayang(roh cinta).

Oleh karena adanya unsur Roh cinta inilah maka manusia dapat saling merasakan timbulnya rasa cinta dan sayang,yaitu pada suami sitri,sahabat,keluarga dan antar sesama orang-orang yang bernurani.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(QS.30. Ar Ruum:21)

Darimana datang ruh cinta ini?
Maka ayat berikut yang mengisahkan riwayat Nabi Musa dengan Fir’aun adalah menyiratkan asal datangnya ruh cinta ini.

“…..Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku, …”(QS.20. Thaahaa:39)

Jelas sekali bahwa manusia terdapat unsur Ruh Cinta yang berasal dari Dzat Ar-Rahman Ar-Rahim-Nya.

II. AL-JASAD :

Terdiri dari :

1. Jasmani / Jasad / Tubuh /daging :

Bahwa salah satu elemen manusia itu adalah Jasad/jasmani yang terdiri dari “cangkang” atau prototype tulang yang diselubungi daging beserta seluruh komponen system metabolismenya,yang asal usulnya berasal dari tanah.

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah,…….’. “(QS.40.Al Mu’min:67)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS.15.Al-Hijr:26)

Maka seluruh aktifitas dan mekanisme perkembangan tubuh manusia ini tetap di bawah kekuasaan Roh Al-Idhofi. yang menguasai seluruh peredaran darah dan urat syaraf serta memberi energi listrik pada pergerakan/kerja paru-paru dan jantung.

Karena adanya roh yang menguasai jasad/jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh Al-Idhofi yang menguasai badan ini keluar dari raganya, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit atau tubuh dalam keadaan mati rasa.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.

2. Al-Nabati An-Nafsiy (Gen , Cikal Bakal) .

Unsur Al-Nabati dalam diri manusia jika menurut bahasa ilmiahnya adalah Gen atau DNA,seperti yang disiratkan dalam ayat-Nya :

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
(QS.41. Fushshilat:53)

Pada kalimat “Sanurihim ayatina…” yg bermakna “Tuhan menghadirkan tanda-tanda…”,kemudian sambungannya,”Fi Anfusihim…” yang bermakna ,”Sesuatu unsur inti yang tanda-tandanya terdapat dalam diri manusia…”,maka pesan penjabarannya dari ayat tersebut adalah :

“Bahwa didalam unsur manusia terdapat suatu “tanda-tanda” inti zat manusia (lebih kecil dari atom),yang tak akan hilang yang dengan inti itu maka sesuatu yang diam,yang mati dapat tumbuh/dihidupkan kembali,yang semua itu sebagai memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya”.
Dengan apa zat itu dapat diperlihatkan?maka tentu dengan ilmu pengetahuan.Dan jelas sekali ilmu pengetahuan modern telah menemukan adanya unsur Gen,ya DNA itulah yang dimaksud dalam Al-Qur’an.

APA ITU DNA ?
DNA, kepanjangan dari Deoxyribo Nucleic Acid, merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia. DNA umumnya terletak di dalam inti sel.

Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetic, artinya DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ia mengandung perintah-perintah yang memberitahu sel bagaimana harus bertindak. Ia juga menentukan bagaimana sifat organisme diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Selebihnya silahkan kunjungi link tentang DNA :

Ketika manusia mati,adalah terjadinya suatu peristiwa dimana terjadi pelepasan unsur-unsur atas satu kesatuan pada diri manusia,yakni terpisahnya roh-roh kehidupan seperti yang dijelaskan diatas dengan jasad/badannya,maka yang terjadi pada jasad/fisik adalah kembali melebur menjadi tanah yang memang asal usul bahannya dari sana.

“Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya”.
(QS. 71. Nuh:18)

Namun ada satu unsur yang tak akan hilang pada diri manusia ketika lainnya melebur menjadi tanah,yaitu unsur An-Nafsiy atau Gen/DNA.

“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami aka mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain”.(QS. 20. Thaahaa:55)

“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.(QS.31. Luqman:28)

Maka hakekat manusia mengapa berasal dari tanah ini yang ternyata adalah bahwa ada keterkaitan sejarah riwayat masa lalu ketika Tuhan menciptakan Makhluk dari bangsa Jin yang bukan berasal dari tanah namun menjadi khalifah dimuka bumi yang kemudian malah membuat kerusakan tanah/bumi sehingga bumi menangis bahwa zatnya hanya dikotori oleh bangsa Jin dahulu.
Maka kemudian Tuhan menjanjikan pada tanah ketika mencipta manusia bahwa nanti akan dikembalikan lagi dan bahkan mendapat kemuliaan tinggal disyorga sebagai penghargaan pada unsur tanah.Hingga bahkan tanah/bumi menjadi bangga karena telah dihadirkannya manusia mulia yang juga dibangga-banggakan oleh penduduk langit termasuk Malaikat dan Bouraq.
Siapa manusia mulia itu,Beliau adalah Muhammad SAW yang hadir memuliakan bumi pertiwi.
Lihat selengkapnya pada riwayat “MAKHLUK-MAKHLUK SEBELUM MANUSIA”,pada link berikut :

https://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/07/06/makhluk-makhluk-sebelum-manusia/?fb_source=pubv1

IV.Ruh Al-‘AQL (Ruh Intelektual):

-Adalah Ruh kesadaran dan akal pikir yang terdapat dalam unsur (dalam jiwa diri) manusia yang disematkan oleh Sang Pencipta.

“Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai aqal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu”.
(QS.65. Ath-Thalaaq:10)
(QS.26. Asy-Syu’araa’:28)

Elemen Ruh Al-Aql inilah yang membedakan antara makhluk manusia dengan tumbuhan dan binatang.Artinya tumbuhan dan binatang tidak dibekali Ruh ini,hanya dibekali Ruh Al-Hayat dan Nafs-nafs sifat ego.
Namun ternyata justru Ruh Aql ini yang jarang di pergunakan oleh kebanyakan manusia.

“Atau apakah kamu mengira bahwa KEBANYAKAN mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”. (QS.25.Al Furqaan:44)

Ayat senada :
(QS.40. Al Mu’min:57)

“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal”.
(QS.5. Al Maa’idah:58),

Ancaman bagi yang tidak mem-fungsikan aqal yang telah dianugerahkan Tuhan pada manusia :
“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”.(QS.10. Yunus:100)

V.. Ruh An-NAFSIY (Roh REWANI atau SUKMA):

5 Ruh ini terdiri dari :

1. Roh Rewani (Sukma):

Ialah roh yang menjaga raga manusia.Ketika manusia hidup dan dalam keadaan sadar serta sehat atau terjaga,maka ruh Rewani /sukma ini komplit nempel ( menyatu) pada diri manusia,
Bila roh Rewani ini keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan menjadi tidak sadar atau tidur.Maka orang akan terjaga kembali ketika roh Rewaninya ini merasuk kembali ke tubuhnya.
Juga ketika orang dalam keadaan tidur kemudian bermimpi berjumpa dengan arwah seseorang dialam mimpinya, maka roh Rewani dari orang yang bermimpi itulah yang menjumpainya,bahkan dapat melakukan komunikasi dialamnya tersebut. Jadi mimpi itu hasil kerja roh Rewani yang mengendalikan alam bawah sadar manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Ruh Al-Idhofi.

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (nafs) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia, tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS.39.Az-Zumar:42)

Oleh karena itu makanya kita sering dengar orang bilang bahwa kalau orang sedang tidur seperti kaya mati saja ,namun bagi yang tertidur kadang merasa angan dirinya dapat menari-nari terbang bebas kealam luas.

Maka Ruh Rewani ini merupakan pokoknya Ruh Angan,alam bawah sadar,Roh Rewani adalah duplikat jasad dalam bentuk halus atau SUKMA dalam bahasa kebatinan Jawa.

(Itulah mengapa pada komunitas ahli supranatural dapat memiliki ilmu yang disebut,”Ngerogoh Sukma” alias mampu melakukan perjalanan kebatinan dan mampu berkomunikasi dengan arwah orang-orang yang sudah meninggal,dengan makhluk astral lain atau bahkan mampu melakukan komunikasi jarak jauh/telepati dialam kebatinan).

Maka ketika manusia mati yg terjadi adalah :
Ia hanya kehilangan fisik,dan Ruh Al-Idhafinya,sedangkan Jiwa,aqal dan angannya masih hidup dialam sana,maka oleh karena itulah di kehidupan sehari-hari,kita dapat mengenal adanya desas desus hal-hal gaib,hantu,roh gentayangan,penampakan,mati suri,masuk ke alam astral,dll,sungguh semua itu sebenarnya dapat dijelaskan.

2. Roh Rohani /Ruh Ego:

Pada Ruh Ar-Ruhani inilah yang merupakan sarana Tuhan dalam mengilhamkan qalbu manusia untuk menggunakan insting memilih jalan negatif atau jalan positif.

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
(QS.91. Asy Syams:8)

Roh inipun juga dikuasai oleh roh Al-Idhofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menempati pada sifat-sifat/nafsy bakat manusia,sebagai berikut :

Kenali unsur diri Manusia yang pada penciptaan manusia telah disematkan 2 (dua) Nafs/Sifat utama :

I. Unsur Nafs Kiri (Cenderung Negatif) / Nafs Fujurah:

Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafs-nafs keburukan/kefasikan sbb :
1.An-Nafs Al-Hayawaniyyah.
2.An-Nafs Al-Musawwillah
3.An-Nafs Al-Ammarah
4. Nafsu Al-Lawwamah (Nafs ganda yang dapat menghantar ke negatife dan positif)
5. Nafsu Supiyah (Nafs ganda yang dapat menghantar ke negatife dan positif)

II. Unsur Nafs Kanan (Nafsyu positive / At-Taqwa :

Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafs-nafs kebajikan/ketaqwaan sbb :
1.An-Nafs An-Nafsyaniyyah
2.An-Nafs Al-Mulhammah
3.An-Nafs Al-Muthmainnah

Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada,namun sebaliknya jika manusia cenderung mengumbar nafsyu negatifnya saja maka keadaan manusia tersebut akan jatuh ke dalam derajat rendah (bahkan lebih rendah dari binatang).

Dengan demikian telah kita pahami bahwa diri manusia itu terdapat unsur 9 (Sembilan) “ROH” yakni :
1.Ruh Al-Hayat
2.Ruh Rabbani
3.Ruh Nurani
4.Ruh Rahmani
5.Ruh Al-Jasad
6.Ruh An-Nabati
7.Ruh Al-Aql
8.Ruh Rewani / Sukma
9.Ruh Rohani / Ego.

LANTAS APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN JIWA ?

Maka dari keseluruh unsur Ruh berikut jasad yang melekat pada diri manusia,itulah satu kesatuan unsur/wujud yang disebut “JIWA”,yang mengejawantahkan akan adanya keberadaan jatidiri manusia tersebut baik dalam keadaan hidup atau sesudah matinya.
Dan jiwa pada masing-masing diri seseorang itu,diwakili oleh sebutan namanya masing-masing yang bersifat abadi atau yang disebut,“Ism”

Maka Jiwa mewakili nama dan nama mewakili karakter serta spirit ruh dari orang yang bersangkutan,oleh karena itu demikianlah mengapa nama seseorang itu tak akan pernah musnah biarpun meninggal,tetap saja namanya tak akan hilang,contoh si Badrun meninggal,maka tak akan ganti panggilan menjadi si Bolang,maka tetap saja akan di panggil namanya dengan Badrun,hanya saja ada tambahan gelar Almarhum didepan namanya.maka dengan demikian nama adalah sebutan/gelar “JIWA” seseorang..

Dari semua ayat yang menyebutkan tentang jiwa dalam Al-Qur’an,maka sekaligus merupakan definisi tegas tentang jiwa itu sendiri.

Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan keseluruhan unsur zat manusia secara utuh ketika hidup :

“Berjihadlah dengan harta dan jiwamu…. “(QS.49. Al Hujuraat:15)
Artinya:”Berjuanglah dijalan-Nya dengan segenap kemampuan yg dimiliki dari seluruh unsur jasmani dan ruhaninya”.
Juga pada : (QS.40. Al Mu’min:17) , (QS.31. Luqman:28)

Pada contoh bait lagu,coba ingat-ingat akan sebuah lagu nasional,yang berbunyi :
“Bagimu negeri,jiwa raga kami….”,
Atau pada sebuah pelaksanaan program pemerintah ketika diadakan Sensus Penduduk,maka dikatakan “Cacah Jiwa”,satuannya adalah jiwa.(bukan cacah orang atau cacah manusia,kan?)
Maka demikianlah semua itu mengejawantahkan sebagai bentuk utuh manusia itu sendiri yang terdiri dari unsur ruh -ruh seperti tersebut diatas,atau keseluruhan jasmani dan ruhaninya.

Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan jatidiri manusia ketika setelah matinya :

“Hai jiwa yang tenang”.(QS. 89. Al-Fajr:27)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah ini turun berkenaan dengan Hamzah yang gugur (mati) sebagai syahid.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Buraidah.)

Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan jatidiri manusia ketika di alam akherat (Setelah alam kubur):
“Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan”.(QS. 39. Az Zumar:70)

KEADAAN UNSUR JIWA MANUSIA MENURUT ALAM KEHIDUPANNYA :

1.KETIKA MANUSIA MASIH HIDUP DIALAM DUNIA :

Maka keseluruh unsur zat manusia yang terdiri dari Ruh-ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan An-nafsiy beserta seluruh sifat Nafs-nafs nya,semua melekat atau komplit bersemayam dalam jati diri jiwa manusia.

2.KETIKA MANUSIA SEDANG DI CABUT NYAWANYA (meninggal) :

Adalah saat proses dilepasnya seluruh unsur Ruh halus ,ruh-ruh kehidupan pada diri manusia dari jasadnya.

Pada peristiwa ini maka keadaan manusia ybs seolah mengalami mati rasa,ketidak sadaran,diam,ditusuk benda tajampun akan diam,disiksa orangpun tak akan lari……karena apa? karena ruhnya sedang dilepas…karena nafs-nafsnya sedang mengalami pelepasan dari jasadnya.

Kemudian dalam riwayat ketika manusia sudah sampai ajalnya dan sedang dicabut nyawanya,(sakarotul maut) diriwayatkan,dalam alam jiwanya mengalami sakit sangat luar biasa,karena adanya suatu proses pelepasan unsur-unsur ruh kehidupan dengan badannya.

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri)”.(QS. 8.Al-Anfaal:50).

2.KETIKA MANUSIA MENJALANI KEHIDUPAN DIALAM KUBUR/BARZAH :

Ketika manusia telah berada hidup dialam kubur/Barzah,maka Unsur yang lepas atau meninggalkan jiwanya adalah hanya jasadnya,karena jasad/fisiknya melebur menjadi tanah,sedangkan unsur ruh-ruh lainnya seperti :

Ruh Al-Idhofi, Al-Aql dan Ruh An-Nafsiy nya dikembalikan lagi oleh Allah setelah manusia dibenamkan ke dalam liang lahat dan menjalani kehidupan baru dialam dikubur.
Maka dengan demikian kala manusia berada dialam kubur,Gen atau DNA nya mengalami/merasakan hidup kembali dalam dimensi alam halus dengan Ruh-ruh yang dikembalikan lagi yakni Ruh Al-Idhofi,Ruh Al-Aql dan Ruh An-Nafsiy nya (Sukma)

Oleh karena itulah ada istilah Merasakan siksa kubur,menangis,menyesali diri,dan ingin kembali ke dunia,dll

Berikut informasi dari ayat Al-Qur’an tentang adanya siksa kubur :

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang,dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”(QS.40. Al Mu’min:46)

3.KETIKA MANUSIA DI ALAM AKHERAT SETELAH KIAMAT DAN DIBANGKITKAN :

Maka diri manusia akan dikembalikan lengkap dengan jiwa raganya,utuh sediakala seperti bentuk ketika hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh unsur ruh dengan jasadnya.
Silahkan perhatikan ayat berikut :

“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna”.
(QS. 75.Al-Qiyaamah:4)

4.KETIKA MANUSIA BERADA DI ALAM TEMPAT KEMBALI AKHIR :

MANUSIA YANG BERADA DIALAM SYORGA :
Juga diri manusia akan dikembalikan dengan jiwa yang utuh sediakala seperti bentuk ketika hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh unsur ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan An-nafsiy dengan jasadnya.
Silahkan perhatikan ayat berikut :

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke sorga-Ku.” (QS.89.Al-Fajr:27-30).

“Di dalam Syorga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan”.
(QS. 43. Az Zukhruf:70 s/d 73)

Ayat diatas menggambarkan keadaan manusia di dalam syorga lengkap dengan unsur ruhani dan jasmani,karena ada aktifitas jasadiyah seperti makan,minum,merasakan,dll sama seperti ketika di alam dunia,hanya Nafs-nafs keburukan saja yang telah dilepaskan seluruhnya,karena dalam syorga tidak ada dendam dan sakit hati dan tidak ada sifat-sifat kesia-siaan.

MANUSIA YANG BERADA DI ALAM NERAKA :
Di alam Neraka,maka diri manusia juga akan dikembalikan lengkap dengan jiwa raganya,utuh sediakala seperti bentuk ketika hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh unsur ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan An-nafsiy dengan jasadnya.

Silahkan perhatikan ayat berikut :

“Dan tahukan kamu apa huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.” (Q.S. al-Humazah: 5-7)

“Di hadapannya ada jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan dihadapannya masih ada azab yang berat.” (Q.S. Ibrahim: 16-17)

Ayat diatas menggambarkan keadaan manusia di siksa dalam Neraka lengkap dengan unsur ruhani dan jasmaninya,karena ada aktifitas jasadiyah seperti makan,minum,merasakan,dll,hanya saja semuanya berbentuk api dan kesengsaraan,sama seperti ketika di alam dunia,hanya Nafs-nafs Muthmainnah,Al-Mardiyyah dan Ar-Radhiyahnya saja yang tidak ikut ke neraka,karena didalam neraka tidak ada sifat kedamaian,ketenteraman dan kesenangan.

MENGENAL HAKEKAT DIRI MANUSIA DAN UNSURNYA :

Kita selama ini memahami keberadaan manusia hanya sebatas makhluk yang diciptakan Tuhan dari bahan tanah kemudian cukup melakukan penghambaan dan beribadah hanya kepada-Nya saja,kemudian bagi yang taat akan masuk syorga dan bagi yang ingkar akan berakhir dineraka..

Padahal ternyata setelah dilakukan pendalaman dari berbagai sumber ulama alim dan menginti sarikannya lebih dalam lagi,maka bahwa hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang lebih mulia dibanding dengan makhluk ciptaan lainnya ini sungguh memuat makna lain yang lebih luas,yang akan menuntun kepada kita (bagi yang mau merenunginya) ini,menuju pada sebuah kesadaran yang lebih dahsyat akan makna sebuah rasa syukur yang teramat sangat kepada Tuhannya dengan sebenar-benar runduk sujud syukur yang dalam lagi dan akan membuat kita lebih khidmat lagi menyadari siapa diri kita yang sungguh tak ada sebutir-butirnya tepung diri kita dibanding dengan karunia Tuhan yang telah diberikan kepada manusia..

(pada kesadaran lain akan timbul rasa malu teramat sangat kita kepada Tuhan,jika kita hanya menjadi makhluk sampah yang tak pernah mempersembahkan sesuatu bakti kepada-Nya).
Mari kita telusuri siapa sesungguhnya diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar