Jumat, 30 Oktober 2015

nikmat itu musti harus sampai ahadiyah".

WAFATNYA MAWLANA RUMI
Semua manusia tentu akan kembali kepada-Nya.
Demikianlah yang terjadi pada Rumi. Penduduk Konya tiba-tiba dilanda kecemasan, karena mendengar kabar bahwa tokoh panutan mereka, Rumi, tengah menderita sakit keras. Meskipun demikian, pikiran Rumi masih menampakkan kejernihannya. Seorang sahabatnya datang menjenguk dan mendo’akan,
 “Semoga Allah berkenan memberi ketenangan kepadamu dengan kesembuhan.”Rumi sempat menyahut,
 “Jika engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan bermakna baik. Tapi kematian ada juga yang kafir dan pahit.”

SEORANG MURSYID DIKALIMANATAN BARAT "PONTIANAK" 
KH. Undang Bin Siradj Berkata 
"Mati itu nikmat, kalau tidak nikmat rasakan azab azab kubur, 
nikmat itu musti harus sampai ahadiyah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar