"Sebuah komentar tentang kegilaan shufi"
Sebagaimana kaum shufi dikenal sebagai orang-orang jadzab,
mereka juga terkenal sebagai orang-orang ekstrem.
Terkadang, mereka terlampau berlebihan dalam bermujahadah,
hingga mengharamkam bagi dirinya memakan garam dengan
satu opini bahwa itu merupakan tindak keberlebihan.
Atau mengharamkan bagi dirinya pergaulan seksual ,
baik yang halal atau terlebih lagi yang haram.
Untuk itu, mereka tidak kawin sepanjang umur.
Dan terkadang , mereka mengarungi gurun sahara
tanpa membawa bekal dengan maksud bertawakkal dan
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah serta menggugurkan
pengertian tadbir (bahwa seorang hamba bisa berupaya).
Kita boleh memahami fenomena -fenomena ini sebagai
sesuatu yang datang dari Islam.
Oleh karena pada hakikatnya hal itu merupakan keberlebihan ,
penambah-nambahan dan keterlampauan yang menyimpang
dari esensi ajaran Islam sebagai agama pertengahan dan
penyeimbang.
Dalam sebuah hadist yang tegas dan gamblang , Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya agama (Islam) ini kuat ,
Maka , masuklah ke dalamnya dengan perlahan-lahan,
karena sesungguhnya tanah tempat tumbuhnya (agama ini)
tak bisa di tempuh dan tak membiarkan punggung (seorangpun)
tetap hidup".
Beliau melarang keras tindakan berlebihan dan ekstremistis seperti di atas,
dan sejalan dengan itu beliau memerintahkan kita agar berlaku pertengahan
serta mengambil segala sesuatu nya dengan perlahan-lahan.
DR. Musthafa Mahmud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar