"Sebuah komentar tentang kegilaan shufi".
Menelan bulat-bulat semua yang tertulis dalam peninggalan ini,
ada kalanya bisa membuat seseorang menjadi kufur dan sesat.
Kaum shufi adalah kaum yang ahli dalam bidang kerinduan,
kejadzaban (kegilaan) dan hal ihwal.
Sebahagian yang mereka ucapkan pada saat datangnya kerinduan
dan hilangnya keseimbangan akal , seperti apa yang dikatakan
seseorang terhadap kekasihnya di kala perasaan cintanya
datang menggebu.,
"Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku".,
pada hakikatnya merupakan perkataan yang bohong belaka.
Sebab , kesatuan antara dia dan kekasihnya pada hakikatnya
tidak terjadi.
Pengkhayalan kesatuan ini tidak lebih hanyalah sekedar ekspresi
cinta yang membara, yakni pada saat dirinya dimabuk cinta dan
dilanda badai asmara..
"Aku adalah orang yang aku cintai , dan orang yang kucintai adalah aku,
Kami adalah dua ruh yang menjelma dalam satu raga".
Kita tidak dibenarkan membaca dan memahami perkataan seperti ini,
yaitu bahwa hal itu merupakan terjemahan dari kenyataan yang
sebenarnya, atau menganggap hal itu sebagai hakikat ilmu makrifat.
Sama sekali tidak benar,oleh karena hal itu tidak lebih merupakan
orang yang sedang dimabuk cinta, yang perasaannya sudah tidak
menentu lagi.
Hanya dengan pengertian seperti tadi kita bisa membaca bait-bait
sya'ir seorang shufi yang sedang dimabuk cinta kepada Tuhan,
yakni Ibnu 'l-Faridh , yang dalam bait-bait tersebut berbicara
dengan Rasulullah saw :
"Hanya dari aku ada rasul .
Engkau adalah utusan dariku, dan ayat-ayat ku
menunjukkan kebesaran dzatku.
Semua manusia berputar berdasarkan kemauanku
atau berdatangan kepada syari'atku.
Sesungguhnya aku adalah ayah mereka sekaligus penciptanya
meski gambaranku adalah anak Adam".
Ibnu 'l-Faridh mengatakan bahwa aku adalah Allah.
Akulah yang mengutusmu dengan membawa syari'atku.
Aku adalah siklus yang keluar darinya segala sesuatu dan kembali.
Aku adalah anak Adam pada lahiriahnya,
tetapi hakikatnya aku adalah bapak Adam dan penciptanya.
Perkataan diatas sungguh merupakan kekufuran yang nyata.
Atau,katakanlah bahwa itu merupakan kegilaan orang yang sedang
dilanda cinta, yang mengaggap dirinya satu dengan orang
yang dicintainya.
Dia berkata kepada Allah :
Aku adalah kamu.
Rasul-Mu , akulah pengutusnya.
Dan Adam , akulah penciptanya.
DR.Musthafa Mahmud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar