Sabtu, 31 Oktober 2015

Nafas Zikir - Zikir Nafas

Nafas Zikir Zikir Nafas (huraian)

Adapun Nafas yang keluar dan masuk itu dinamakan Muhammad.
Maka Nafas itu dinamakan Nabi kepada kita.(…tapi kita bukan nabi)
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan dengan Nafas..

Maka Nafas itu dinamakan… :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah Muhammad.
Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,

Maka ibadah Muhammad itu :
Solatul Da’im             = Solat terus-menerus.
“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah satu kepada yang banyak”

Yang dinamakan Nafas itu       = yang keluar masuk dari mulut.
Yang dinamakan Nufus itu      = yang keluar masuk dari hidung
Yang dinamakan Tanapas itu  = yang keluar masuk dari telinga.
Yang dinamakan Ampas itu     = yang keluar masuk dari mata.

Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHATUL MAJID”
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadah Muhammad.

Ingat..!
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek amal langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya sahaja…
(practice makes perfect)

Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibril, ucapannya “ALLAH”.
Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, ucapannya “HU”.

Maka Zikirullah yang dua itu dinamakan NUR.

Maka jadilah dua Nur, 
yaitu kalimah “ALLAH” satu Nur dan kalimah “HU” satu Nur.
Dua Nur ini bertemu di atas bibir dan tidak masuk ke dalam tubuh.

Amalan ini harus sampai ke derajatnya yang dinamakan Nurul Hadi.
ke arah itulah yang harus dicapai.

Nafas yang naik di dalam tubuh ke ubun-ubun dinamakan AHMAD, 
lalu.. turun dari ubun-ubun sampai-lah ke Jantung Nurani dinamakan Izraill, 
ucapanya “ALLAH”.
Kemudian Nafas yang dari jantung naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan Jibrill, 
ucapannya ialah “HU”.

Amalan inilah yang dinamakan :

“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”

Inilah Pintu Makrifat…,

NAFAS II

Yang dinamakan HATI NURANI (qalbu) itu adalah NUR yang dipancarkan 
dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad) ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).

Adapun zikir NAFAS ketika keluar = ALLAH- dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, 
letaknya NAFAS adalah di mulut.

Adapun zikir ANFAS itu adalah 
ketika keluar adalah = ALLAH- 
dan ketika masuk adalah HU,
letaknya ANFAS pada hidung, dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.

Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap diam dengan “ALLAH HU” 
letaknya di tengah-tengah antara dua telinga, dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.

Adapun zikir NUFUS adalah 
ketika naik HU dan 
ketika turun adalah “ALLAH” 
letaknya di dalam jantung, diri nufus ini dikenal dengan USMAN 
dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI…

Sabda Nabi S.A.W :

“Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.

Ber-awal Nafas itu atas dua langkah yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.

Maka takkala naiknya itu sampai ke langit tingkat 7
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.

Dan takkala turun hingga 7 lapis bumi
Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanafas, pujinya AH.. AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Da’im.

Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini, 
dengan menghadirkan makna ini senantiasa, 
di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktiviti yang diperbuat.. 
hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. 
segala cahaya Nurul ‘Alam itu atas seluruh anggota tubuh.

Maka tetaplah me-nilik kedalam hatimu, 
jadikanlah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dan Akhirat 
dan semoga di-buka-kan Allah baginya pintu selamat.. sejahteralah 
di dalam Dunia dan Akhirat… 
Semoga dianugerahi Allah Ta’ala sampai kepada martabat segala Nabi dan segala Mukmin.. dan di-haramkan Allah Ta’ala tubuhnya dimakan api neraka dan badanya pun 
tiada dimakan tanah di dalam kubur.

Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan” selalu… hingga sampai akhir ajalmu.

NAFAS III

Normalnya nafas kita keluar masuk sehari semalam 24 000 kali
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,

Demikian hal-nya seperti huruf “Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”,
masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya.

Barang siapa “mengucap” dengan sempurna yang 7 kalimah itu 
niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7. 
Juga barang siapa “mengucap” yang 24 huruf ini dengan sempurna 
niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti 
yang dinamakan Solatul Da’im 
(sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).

Sabda Nabi S.A.W :
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku”

Sebab itulah dikatakan “Ahmadun Nuurul Arwah”
artinya “Muhammad itu bapak dari sekalian nyawa”

dan dikatakan “Adam Abu Basyar”
artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.

Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.

Adapun Awal Muhammad Nyawa kita
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibul Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata-kata adanya.

Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas ,
maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat solat da’im…
dimana pengertian solat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu 
penyaksian kita terhadap diri zahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.

NAFAS IV

Solat Da’im boleh ditakrifkan sebagai solat yang terus-menerus tanpa putus 
walaupun sesaat dalam masa hidupnya yaitu penyaksian diri sendiri 
(diri batin dan diri zahir) pada setiap saat seperti firman Allah yg artinya :

” YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SOLAT” ( Al-Makrij-23).

Di dalam solat tugas kita adalah menumpuhkan sepenuh perhatian dengan mata batin kita, menilik diri batin kita dan telinga batin menumpuhkan sepenuh perhatian 
kepada setiap bacaan oleh angota zahir dan batin kita disepanjang mengerjakan solat 
tanpa menolehkan perhatian kearah selainNya.

Solat adalah merupakan latihan diperingkat awal untuk kita melatih diri kita 
supaya dapat menyaksikan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala… 
setelah sanggup dan mampu membuat penyaksian diri diwaktu kita menunaikan solat,
maka hendaknya kita melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri batin kita pada setiap saat didalam masa hidup kita dalam waktu dua puluh empat jam 
disepanjang hayat kita,

Sebab itulah kita mengucapkan Syahadah:
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam waktu 24 jam sehari semalam.

Oleh karena itu untuk mempraktekkan penyaksian tersebut, 
maka kita haruslah mengamalkan solat da’im dalam hidup kita seharian 
seperti yang pernah dibuat dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w, nabi-nabi
dan wali wali yang agung.

Diantaranya syarat syarat untuk mendapatkan maqam solat da’im adalah sebagai berikut :

1- Hendaklah memahami dan berpegang teguh dengan hakekat melakukan zikir nafas,

2- haruslah terlebih dahulu berhasil mendapat NUR QALBU yaitu hati nurani.

3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS,

4- Juga memahami dan dapat berpegang dengan penyaksian sebenarnya 
     SYUHUD AL-HAQ,

Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam solat da’im maka seseorang itu 
haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat melakukan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya : zikirnya.. lafaz zikirnya… letaknya.. dan sebagainya,
oleh karena itu amalkanlah zikir nafas itu dengan sungguh sungguh 
supaya kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita 
yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk me-makrifat-kan diri kita 
dengan Allah Taala.

Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam 
yang menjadi istana iblis di dalam jantung kita akan hancur 
setelah itu baru terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian terpancarlah pula makrifah hingga sesorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Taala 
dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri batin kita 
membuat hubungan dengan diri ZATUL HAQ Tuhan Semesta Alam.

Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dibuat berperingkat, 
diperingkat awal melalui solat ,
dalam masa proses penyaksian diri seseorang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin (KHAWAS FI KHAWAS) dari jasad 
dan dengan itu maka sesorang itu akan dapat melihat wajah kesatu 
sampai dengan wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi… 
dengan mendapat pemecahan wajah ini maka akan dapatlah kita membuat 
suatu penyaksian yang sebenarnya pada setiap saat dimasa hidupnya… 
pada masa beribadah (acara solat), ataupun keadaan biasa.

Pada peringkat ini dinamakan juga peringkat martabat BAQA BILLAH 
yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran.., penglihatan.., perasaan… dan sebagainya,dan pada tahapan ini mereka adalah seperti orang awam 
dan sulit untuk kita mengetahui derajat dirinya dengan Allah Taala..

Umumnya mereka yang mencapai maqam solat da’im dapatlah kembali 
kehadrat Allah Taala dengan diri batin dan diri zahir tanpa terpisahkan 
diantara satu sama lain, 
mereka dapat memilih apakah hendak mati (meninggal) atau hendak ghaib….

NAFAS V

” Alhamdulillahirabbilalamin…. “

“Matikan dirimu sebelum engkau mati”

“MATI YANG PERTAMA” = seolah-olah bercerai Roh dari Jasad..,
tiada daya upaya walau sedikitpun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian.. 
dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya 
yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.

Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan segala amanah Allah 
yaitu Tubuh Jasad ini kepada yang menanggung amanah yaitu Rohaniah jua.

Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir 
kepada wujud kita yang batin (Roh). 
Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.

Maka..
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama”

“MATI YANG KEDUA” = melakukan “Mi’raj” yang dinamakan mati maknawi, 
yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua.

Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ 
yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita 
yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain 
melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.

“MATI PADA PERINGKAT KETIGA” = adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya upaya diri karena diri kita ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri. 
sebab manusia itu sebenarnya memiliki sifat ‘Faqir, dan Doif (lemah) ’.

Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ 
dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.

Dari Allah mengerakkan Rohaniah,
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad
dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.

firmanNya ,

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar 
  tetapi Allah yang melontar “

NAFAS VI

Umumnya orang tua kita dahulu banyak memiliki ilmu yang tersembunyi.
Di antaranya adalah Ilmu Nafas.

Dengan cara memperhatikan pergerakan keluar masuk nafas melalui hidung 
kemudian digabungkan dengan ilmu pengetahuan yang pernah dialami (amalan), sebahagian orang tua kita mampu mengetahui apa yang akan terjadi.

Di depan pintu sebelum hendak keluar meninggalkan rumah untuk berkerja atau merantau.., petua dalam ilmu nafas selalu digunakan oleh orang-orang tua kita.

Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…

Di atas tempat tidur sebelum hendak berangkat tidur ilmu nafas selalu mereka gunakan…

Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…

Ada juga orang-orang tua kita yang melakukan zikir-zikir tertentu 
ketika masuk atau keluarnya nafas mereka.

Tapi sayang….
Ilmu ini semakin hilang…
Dulu waktu mereka ada jarang di-turun-kan..

Kini…
Ilmu ini menjadi sangat rahasia..
Jika kita hendak mempelajarinya..,
Carilah guru yang benar-benar tahu tentang ilmu ini…
Ilmu ini sangat dalam sekali… perlu ketekunan, kesabaran..

Bagaimana kaitannya mulai dari Nafas ke Amfas sehingga Tanafas dan menjadi Nufus?

Bahkan dengan ilmu ini, si pengamalnya akan dapat mengetahui saat saat kematiannya.

Bertanyalah dengan guru-guru kalian untuk Kefahaman dan beramal dengannya

Maksud Firman Allah: 
“Bertanyalah kepada Ahli Zikir jika kamu tidak ada pengetahuan tentang hal itu.”
 (An-Nahl:43)

Ayat ini menuntut kita untuk merujuk kepada orang yang dikatakan Ahli Zikir,
Ahli ilmu, guru, ulama (yang sodiq Ahli Ilmu)

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda yang bermaksud:

“Sesungguhnya ilmu ini dengan belajar dan 
  kefahaman itu dengan bertafaqquh (mendalami ilmu agama)…” 
[Hadith riwayat Al-Khatib dalam Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih dengan sanadnya].

Saidina Ibn Umar r.a. turut berkata:

“Ilmu itu adalah agama dan solat itu adalah agama. 
  Maka, 
  lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu ini 
  dan bagaimana kamu solat dengan solat ini 
  kerana kamu akan dipertanyakan di hari Akhirat” 
  [riwayat Imam Ad-Dailami]

Mereka yang cuba memahami Ilmu-ilmu agama 
 sekadar memperbanyakkan bahan bacaan,
 tidak berguru kalangan para ulama’ yang sodiq 
 tidak dinilai sebagai penuntut ilmu atau ahli ilmu.

Sheikh Ibn Jama’ah berkata:

“Sebesar-besar musibah adalah dengan bergurukan sahifah 
 (lembaran-lembaran atau buku)”

[Ibn Al-Jama’ah: 87 dan dinukilkan dalam Muqoddimah Syarh Al-Maqawif 1/90]

Imam As-Syafi’e r.a. juga berkata:

“Sesiapa yang bertafaqquh (cuba memahami ilmu agama) 
 melalui isi kandungan buku-buku, 
  maka dia akan mensia-siakan hukum (kefahaman penghayatan sebenar)”. 
  [Tazkirah As-Sami’e: 87]

Maka Bergurulah dengan guru Mursyid yang Sodiq lagi Muhaqqiq

Zikir In sya Allah ,Ma Sya Allah akan membuka rahasia nafas:.:.:.

Lafaznya ialah:-

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ 
Ertinya:- Bahawasanya tiada nyata Tuhan selain Allah dan 
                 Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah 
                 pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.

Amalkan 4 kali setiap lepas solat, 
berpuasa pada permulaan beramal dengan zikir ini sebanyak yang mampu.

Hayakumullah Jami'an wa barakumullah wa yuhyi qulubana fi Zikrillah da’iman abada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar