Jumat, 30 Oktober 2015

MEMBANGUN MENTAL POSITIP DENGAN SHOLAT KHUSUK DAN DZIKIR ASMAULHUSNA

Oleh Fadhil ZA

Pada dasarnya apa yang dialami seseorang merupakan produk dari fikiran dan perasaan mereka. Fikiran dan perasaan negatif akan mendatangkan kejadian negatif sebaliknya fikiran dan perasaan positip akan mendatangkan kejadian positip . Fikiran memancarkan gelombang fikiran kealam semesta dan menarik berbagai hal yang sama kepada diri yang bersangkutan. Fikiran negatif akan menarik kejadian negatif demikian pula fikiran positip akan menarik kejadian positip pula.

Sangat penting bagi kita untuk menjaga agar fikiran tetap memancarkan gelombang positip. Mengendalikan fikiran untuk tetap positip bukan hal mudah, fikiran selalu bergerak dan berubah sampai 60.000 kali dalam sehari semalam. Fikiran tetap bergerak dan aktif walaupun kita sedang tidur sekalipun. Fikiran tidak bisa dihentikan, ia hanya bisa dikendalikan dan diarahkan. Fikiran dikendalikan dan diarahkan oleh perasaan hati.

Fikiran manusia selalu bergetar berubah-setiap saat. Getaran gelombang fikiran manusia terbagi menjadi 3 kelompok.


Getaran Type A (Positip) , yaitu orang yang gelombang fikirannya selalu berubah setiap saat pada area positip dan tidak pernah turun melampaui batas area negatif. Penampilan orang ini selalu tenang berwibawa. Ia tidak pernah terpengaruh oleh berbagai kesulitan dan bencana yang menimpanya, ia selalu optimis dapat mengatasi berbagai masalah. Betapapun berat problem yang dihadapinya , ia tetap tenang dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikan semua masalah tersebut.



Getaran Type B (negatif), yaitu orang yang gelombang fikirannya selalu berubah setiap saat pada area negatif dan tidak pernah naik menembus batas area positip . Penampilan orang ini selalu muram, sedih, kecewa, jengkel dan putus asa. Orang ini jarang tersenyum , ia merasa selalu tertekan dan dihimpit masalah , dadanya sempit, fikirannya kusut. Sangat sulit menolong orang ini selama fikirannya masih memancarkan gelombang negatif. Berapapun modal usaha yang diberikan padanya selalu habis tak berbekas, apapun usaha yang dipegangnya selalu gagal, kemalangan demi kemalangan selalu menimpanya bertubi tubi.

Getaran Type C (positip dan negatif), yaitu orang yang fikirannya selalu berubah turun naik kadang positip kadang negatif. Perasaan senang , gembira dan susah silih berganti menghampirinya. Ini adalah kondisi yang umum dialami kebanyak orang. Kejadian buruk dan baik silih berganti singgah dalam kehidupannya. Orang type ini bisa dilatih untuk mengarahkan fikirannya pada gelombang positip, dan bisa juga ditekan hingga jatuh pada gelombang negatif.

Masalah kita sekarang adalah bagaimana mempertahankian fikiran agar terus berada pada are positip, dan tidak turun menerobos area negatif. Jika fikiran kita berada dalam kondisi negatif maka masalah kita adalah bagaimana mengangkat fikiran tersebut agar berada pada area positip. Kita bisa mengetahui apakah fikiran kita ada pada area positip atau negatif dengan mengamati suasana dan perasaan hati kita masing-masing.

Kapan fikiran memancarkan gelombang positip dan negatif, bisa kita monitor dengan mengamati perasaan kita. Ketika perasaan kita tertekan, jengkel, kecewa, sedih, irihati, marah, dendam, putus asa, buruk sangka, cemas, takut itulah saatnya fikiran memancarkan gelombang negatif . Fikiran negatif tersebut akan menarik berbagai kejadian buruk pada diri kita seperti kecelakaan, kemalangan, kerugian bisnis, bangkrut, di PHK, Sakit-sakitan, di rampok, kemalingan, difitnah dan lain sebagainya. Ketika perasaan kita bahagia, nyaman, gembira, tenang, ikhlas, ridho, bersyukur, optimis, itulah saatnya fikiran kita memancarkan gelombang positip . Fikiran positip tersebut akan menarik berbagai kejadian baik pada diri kita seperti Kenaikan pangkat, diterima bekerja, menang tender, lulus ujian, sukses bisnis, sembuh dari sakit, selamat dari bencana dan lain sebagainya.

Agar fikiran tetap memancarkan gelombang positip kita harus selalu menjaga agar hati tetap berada dalam keadaan positip (gembira, bahagia,nyaman, tenang, optimis dan lain sebagainya ) . Banyak cara dilakukan orang untuk menjaga agar perasaan hati tetap positip, antara lain dengan mendengar music, bertamasya, menyaksikan lawakan, pesta, bersenang-senang diPub dan café, menikmati Karaoke, Meditasi, Ralaksasi dan lain sebagainya. Namun cara tersebut diatas biasanya hanya mendatangkan ketenangan semu. Keluar dari tempat hiburan tersebut suasana hati kembali negatif.

Al-Qur’an menjelaskan bahwa ketenangan dan kenyamanan perasaan hati hanya bisa didapat dengan dzikrullah , sebagaimana ditegaskan dalam surat Ar Ra’d 28




(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra’d 28)

Mengingat Allah (dzikrullah) bisa dilakukan secara lisan, maupun didalam hati, ketika berdiri , duduk dan berbaring secara berjamaah atau seorang diri. Sholat merupakan salah satu cara mengingat Allah, sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha 14 :




Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Thaha 14)

Orang yang melakukan sholat dengan khusuk dan selalu berdzikir mengingat Allah ketika berdiri , duduk , berbaring dimanapun berada, dijamin Allah hatinya akan nyaman dan tenang. Bebas dari rasa takut, cemas tertekan dan putus asa, insya Allah fikirannya akan selalu memancarkan gelombang positip ,yang tentunya akan mendatangkan berbagai kondisi positip pula dalam kehidupannya.



Kebanyakan orang gelombang fikirannya berada pada type B dan C, sedikit sekali yang memiliki gelombang fikiran type A. Orang yang memiliki gelombang fikiran type A umumnya berprofesi sebagai pemimpin, pengusaha, bisnisman yang sukses. Dengan memperbaiki mutu sholat insya Allah kita bisa memperbaiki gelombang fikiran menjadi type A, dan meraih sukses dan kemenangan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Kalimat azan yang selalu dikumandangkan setiap hari menyeruh kita untuk meraih sukses dan kemenangan. Hayya alassholah…..hayya alal falaah….mari dirikan sholat….mari raih kemenangan.

Memperbaiki mutu hidup dengan meningkatkan mutu sholat

Kebanyakan orang tidak bisa khusuk dalam sholatnya. Ketika sholat antara ucapan, fikiran dan perasaan hati tidak sinkron. Mulutnya mengucapkan A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C. Namun anehnya ketika berbicara melalui handphone semua orang bisa khusuk, antara ucapan, fikiran dan perasaannya bisa sinkron. Ketika mulutnya mengucapkan A maka fikirannya membayangkan A dan hatinya merasakan A pula. Kondisi ini terjadi karena ketika sholat kebanyakan orang tidak mengerti dan paham kalimat yang dibaca dalam sholat. Ketika bicara melalui handphone mereka bisa khusuk karena mereka mengerti dan paham dengan kalimat yang mereka ucapkan.

Bacaan dan kalimat yang dibaca dan diucapkan dalam sholat jika dimengerti dan dipahami bisa memberi ketenangan dan kenyamanan pada hati dan perasaan. Bacaan sholat merupakan alat kontrol dan kendali bagi perasaan kita. Jika dipahami dan diyakini bacaan sholat tersebut akan menjaga agar perasaan kita tetap nyaman, tentram , bahagia dan optimis sehingga gelombang fikiran akan tetap berada pada area positip. Kejadian buruk dan berbagai musibah yang dialami tidak nakan mempengaruhi perasaan hatinya, ia tetap tegar, tabah dan istiqomah menghadapi semua kejadian yang menimpanya.

Persoalan utama yang mendera umat Islam dewasa ini adalah sebagian besar umat Islam tidak mengerti kalimat yang dibaca dan diucapkannya dalam sholat. Akibatnya mereka tidak bisa khusuk , ketika sholat fikirannya melayang kemana mana, antara ucapan, fikiran dan perasaan hatinya tidak sinkron . Inilah yang menyebabkan sholat tidak berbekas dalam kehidupan mereka. Sholat yang diharapkan bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar, serta memberi rasa nyaman dan tentram tidak dirasakan keampuhannya.

Sebagian besar kita selama ini sejak kecil hanya diajarkan tata cara mengerjakan sholat, kita tidak diajarkan cara sholat yang benar dan khusuk. Setelah dewasa kita merasa sholat hanya sebagai kegiatan ritual sekedar melepaskan kewajiban, bahkan sholat dirasakan hanya sebagai beban yang memberatkan. Belum terlambat bagi kita untuk memperbaiki mutu sholat , hingga sholat betul betul berbekas dalam kehidupan kita sehari hari. Sholat bukan lagi sekedar kewajiban, tapi sholat sudah menjadi ,kebutuhan hidup. Sholat menjadi obat dan kekuatan untuk meraih sukses dan kemenangan.

Tidak mudah memperbaiki sholat yang sudah kita kerjakan selama bertahun tahun hanya sebagai kebiasaan rutin saja. Dibutuhkan latihan yang tekun untuk menghafal makna setiap ayat yang dibaca dan menyinkronkan lisan , fikiran dan perasaan agar fokus pada ayat yang dibaca dan diucapkan dalam sholat. Perlu latihan rutin diluar sholat untuk menyamakan lisan , fikiran dan perasaan terhadap bacaan yang dibaca dalam sholat, sehingga ketika sholat otomatis lisan, fikiran dan perasaan bisa sinkron dan fokus pada bacaan sholat.

Jika sholat sudah dilakukan dengan tepat , benar dan khusuk insya Allah akan dirasakan perubahan besar dalam kehidupan sehari hari. Kegiatan sholat menjadi suatu aktifitas yang menyenangkan dan mengasyikan. Sholat tidak lagi dirasakan segai kegiatan rutin yang membosankan, sholat tidak lagi dirasakan sebagai beban yang memberatkan. Sholat sudah dirasakan sebagai kebutuhan hidup yang menyenangkan. Perasaan hati selalu berada pada area positip sehingga secara otomatis fikiran akan selalu memancarkan gelombang positip, yang pada akhirnya akan menarik berbagai keberuntungan kedalam hidup kita. Dengan memperbaiki mutu sholat berarti kita telah memperbaiki mutu kehidupan.

Melatih sinkronisasi fikiran dan hati dengan dzikir pernapasan

Bernapas dengan dalam, panjang dan teratur dapat meningkatkan daya konsentrasi kita. Memasukan benang kedalam lubang jarum akan lebih mudah jika dilakukan dengan menahan napas, demikian pula ketika membidik dengan senapan atau memanah semua itu dirasakan lebih mudah dilakukan dengan penahanan napas. Berdzikir dan berdoa akan dirasakan lebih fokus jika dilakukan sambil bernapas panjang dan dalam atau ketika menahan napas.

Saya sering melihat orang yang membaca dzikir sambil memutar mutar biji tasbih dan matanya memandang kemana mana, bahkan kadang kala sambil duduk mendengar orang yang sedang gobrol. Dapat dipastikan yang berdzikiir hanyalah mulutnya sedang fikiran dan perasaanya mungkin melayang entah kemana. Kita banyak melihat orang yang berdoa hanya mulutnya saja sedang hati dan fikirannya melayang entah kemana, ia membaca kalimat doa dengan cepat sedang ia tidak mengerti bacaan do’a tersebut, tentu saja fikirannya tidak sinkron denga do’a yang diucapkannya.

Untuk melatih sinkronisasi fikiran dan hati latihlah dengan pernapasan segitiga sebagai berikut :

Tarik napas perlahan sampai memenuhi ruang paru paru sambil membaca kalimat “subhanallah” sebanyak yang bisa dilakukan didalam hati, kemudian tahan napas selama yang bisa dilakukan sambil membaca kalimat “Alhamdulillah” sebanyak banyaknya, selanjutnya hembuskan napas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna sambil membaca kalimat “Allahu akbar” sebanyak banyaknya . Lakukan ini hingga beberap putaran sambil fikiran dan perasaan dikonsentrasikan pada makna kalimat tersebut.

Coba lakukan aktifitas diatas tanpa pengaturan napas. Baca subhanalah, Alhamdulilah, dan Allahuakbar sebanyak yang bisa dilakukan. Coba berkonsentrasi pada makna kalimat tersebut, rasakan perbedaannya. Dari pengalaman yang saya coba tanpa pengaturan napas lebih sulit untuk berkonsentrasi,fikiran cenderung liar dan melayang kemana mana, lama lama timbul rasa bosan . Dengan pengaturan napas fikiran dan perasaan lebih mudah fokus, badan semakin lama terasa semakin segar karena terjadi peningkatan kadar oxygen dalam darah. Aktifitas ini terasa mengasyikan sehingga terhindar dari rasa bosan.

Coba lakukan kegiatan diatas dengan mengganti kalimat yang dibaca, misalnya ketika menarik dan menahan napas baca “ya Rozak” , ketika menghembuskan napas berdo’a mohon dilapangkan dan dibukankan pintu rezeki dari langit dan bumi. Coba ganti dengan asamulhusana yang lain ya Rahman, ya Malik, ya Jabbar, ya Fattah selanjutnya ketika menghembuskan napas baca didalam hati do’a yang sesuai dengan kalimat asmaulhusna tersebut.

Selanjutnya coba metode diatas dengan mengganti kalimat diatas dengan bacaan sholat. Misalnya ketika menarik napas baca “ Hasbiayallahu wanikmal wakil, nikmal maula wanikman nashir…..Aku berserah diri pada Allah, cukup dia sebagai pelindung, pemimpin dan penolongku”. Ketika menahan napas baca do’a iftitah , Alfatihah , ayat Qur’an atau bacaan sholat lainnya. Ketika menghembuskan napas baca kalimat “ Lailaaha illallahuwahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walhulhamdu wahua ala kulli syai’inkodir “ . Lakukan berulang ulang sambil fikiran dan hati fokus pada bacaan yang dibaca. Insya Allah jika sudah terbiasa aktifitas ini sangat membantu , sehingga ketika sholat fikiran dan perasaan sudah biasa fokus pada bacaan tersebut, insya Allah bisa dicapai sholat Khusuk.

Latihan bisa dilakukan setiap selesai sholat sekitar 5 – 10 menit, ketika bangun tidur, ketika relaks dan santai, usahakan latihan hingga minimal 1 jam sehari semalam. Jika setiap selesai sholat 10 menit berarti sudah 50 menit, tambah beberapa menit lagi diluar wakitu sholat insya Allah anda sudah berlatih lebih dari satu jam sehari. Kegiatan latihan ini juga sudah termasuk kegiatan ibadah dzikir harian. Insya Allah dengan meningkatkan mutu sholat kita bisa meraih sukses dan kemenangan seperti yang selalu diserukan dalam kalimat azan Hayya alassholah…hayya alalfalah.

Selamat mencoba,  jika belum jelas anda bisa mengikuti pelatihan yang kami adakan sesuai jadwal dan tempat yang kami umumkan diblog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar