"TEMPAT KEMBALI"
Begitulah persoalan yang bisa kita pahami (dari perkataan Ibnu 'Arabi tadi)
dan hanya Allah lah Yang Maha tahu.
Akan halnya siksa kubur , ini adalah suatu hakikat yang telah ditegaskan
oleh al-Qur'an ketika menceritakan keadaan Fir'aun dan kaumnya :
Q.S. 40:46, artinya
"Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang,
dan pada hari terjadinya Kiamat,(Dikatakan kepada Malaikat),
'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras'".
Penampakan neraka pada pagi dan petang sebelum terjadinya hari kiamat
inilah yang dimaksud dengan siksaan kubur.
Al-Qur'an mengisyaratkan pula kepada siksaan ini melalui ayat-ayat
yang menceritakan pemandangan-pemandangan yang terjadi
ketika seseorang sedang tersegal-sengal pada saat nyawanya
telah sampai di tenggorokan :
Q.S. 56: 83-95, artinya
"Maka ,mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan
padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami telah dekat kepadanya
dari pada kamu, tetapi kau tidak melihat .
Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) ?
kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya)
jika kamu adalah orang-orang yang benar ?
Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan
(kepada Allah), maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta
surga kenikmatan .
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan ,maka
keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat
maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar dalam neraka.
Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar:"
Pengertiannya adalah , bahwa ketika seseorang sudah dalam keadaan naza',
sedang ruh pun sudah sampai di kerongkongan , maka dipampangkanlah
di hadapannya tempat kembalinya.
Ketika itu , jika ia termasuk golongan orang yang mendekatkan diri
kepada Allah, maka ia beroleh salam dari para malaikat jika ia termasuk
golongan kanan.
Dan ditampakkanlah kedudukannya di neraka jika ia termasuk
golongan orang yang mendustakan lagi sesat .
Dan inilah tontonan yang senantiasa menggodanya hingga datang
hari kiamat.
DR.Musthafa Mahmud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar