Asmaul Husna
Asmaul Husna berarti nama-nama Allah yang baik, mulia dan agung serta indah sesuai dengan sifat – sifat – Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam Ke – Maha Besaran dan Ke – Maha Hebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya.
Dengan menganut kaidah bahwa kebenaran itu adalah suatu ketetapan dengan kebenaran yang lain, sehingga semua kata yang dilekatkan pada Allah harus dipahami perbedaannya dengan penggunaan yang wajar dari kata itu. Melalui kaidah ini, maka kita tidak dengan mudah bisa menuliskan bahwa ” Allah adalah sesuatu …. ” karena tidak satu pun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Penjelasan Asmaul Husna yang kita ketahui selama ini ada 99 nama. Namun sesungguhnya, para ulama berbeda pendapat mengenai jumlahnya. Ada yang berpendapat 100, 132, 200, 1000, bahkan 4000 penjelasan asmaul husna atau bahkan mungkin lebih. Namun yang lebih penting dari semua itu bukanlah jumlahnya yang banyak, melainkan Dzat – Nya, Dzat Allah yang harus kita kenali sebagai Sang Maha Pencipta, Maha Penguasa, dan Maha Pemilik dari alam semesta ini serta seluruh isinya
Sebagai hamba-Nya kita wajib meyakini bahwa Allah adalah Tuhan seluruh makhluk yang tidak ada Tuhan selain Dia. Kepada – Nya lah kita mendekatkan diri dengan segenap cinta, berharap, takut, dan bertobat
“ Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam ( menyebut ) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. ” ( QS : 007 : Al – A’Raaf : Ayat : 180 )
Memohon kepada Allah Swt. dengan menyebutkan asma – Nya merupakan salah satu metoda yang disyariatkan agar doa yang dipanjatkan dapat cepat terkabul. Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa, ketika beliau menghadapi urusan yang sangat pelik dengan sebuah doa,
“ Wahai Yang Maha hidup pengertian asmaul husna dari al-Hayyu dan Maha tegak pengertian asmaul husna dari al-Qayyuum, dengan kasih sayang-Mu aku beristighatsah ( mohon dihilangkan kesulitan ).” ( HR : at-Tirmidzi )
Selanjutnya, pemberianan nama atas Diri – Nya dengan asmaul husna merupakan salah satu cara yang dipakai Allah dalam memperkenalkan dirinya kepada makhluk seperti :
Nama yang berhubungan dengan Allah ialah; al-Wahid atau Ahad ( Yang Maha Esa ), al-Haqq (Yang Maha Benar ), al-Quddus ( Yang Maha Suci ) al-Shamad ( Yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya )sedang DIA sendiri tak bergantung kepada siapa pun, al-Ghani ( Yang Maha-cukup sendiri ) al-Awwal ( Yang paling awal ), al-Akhir ( Yang paling akhir ), al-Hayyu ( Yang hidup kekal ), al-Qayyum ( Yang maujud sendiri ).
Nama yang berhubungan dengan makhluk Allah ialah; al-Khaliq (Yang menciptakan), al-Bari ( Yang menciptakan ruh ), al-Mushawwir ( Yang membentuk ), al-Badi ( Yang menciptakan pertama kali ).
Nama yang berhubungan dengan sifat cinta kasih Allah ( selain sifat Rabb, Rahman dan Rahiim ) ialah; al-Rauf ( Yang Maha kasih sayang ), al-Wadud ( Yang penuh cinta kasih ), al-Lathif ( Yang lembut hati ), al-Tawwab ( Yang berulang-ulang kasih sayang-Nya ), al-Halim ( Yang Maha penyantun ), al-Afuwwu ( Yang Maha Mengampuni ), al-Syakur ( Yang melipat ganjaran ), al-Salam ( Pencipta perdamaian ), al-Mumin ( Yang menganugrahkan keamanan ), al-Barru ( Yang dermawan ), Rafiud-Drajat ( Yang meninggikan drajat ), al-Razzaq ( Pemberi rezeki ), al-Wahhab ( Yang Maha Memberi ), al-Wasi ( Yang melimpah pemberian-Nya ).
Nama yang berhubungan dengan keagungan dan kemuliaan Allah ialah; al-Adzim ( Yang Maha agung ), al-Aziz ( Yang Maha perkasa ), al-Aliyyu atau Mutaal ( Yang Maha Luhur ), al-Qawiyyu ( Yang Maha Kuat ), al-Qahhar ( Yang Maha unggul ), al-Jabbar ( Yang memperbaiki segala sesuatu dengan kekuatanyang luar biasa ), al-Mutakabbir ( Yang memiliki kebesaran ), al-Kabir ( Yang Maha-besar ), al-Karim ( Yang Maha-mulia ), al-Hamid ( Yang Maha-terpuji ), al-Majid ( Yang Maha Jaya ), al-Matin ( Yang Maha-Kuat ), azh-Zhahir ( Yang menang ), Dhul-Jalali wal-Ikram ( Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan ).
Nama yang berhubungan dengan ilmu Allah ialah; al-Alim ( Yang Maha Tahu ), al-Hakim ( Yang Maha bijaksana ), as-Sami ( Yang Maha melihat ), asy-Syahid ( Yang Maha menyaksikan ), ar-Raqib ( Yang Maha mengawasi ), al-Bathin ( Yang Maha tahu segala sesuatu yang tersembunyi ), al-Muhaimin ( Yang menjaga semuanya ).
Nama yang berhubungan dengan penguasaan Allah terhadap makhluk ialah; al-Qadir atau Muqtadir ( Yang Maha-kuasa ), al-Wakil ( Yang mengurus segala sesuatu ), al-Waliyyu ( Yang melindungi ), al-Hafizh ( Yang memelihara ), al-Maalik ( Raja ), al-Malik ( Yang memiliki ), al-Fattah ( Yang memutus perkara ), al-Haasib atau al-Hasiib ( Yang menghitung ), al-Mutaqim atau Dhun tiqam ( Yang menimpakan pembalasan ), al-Muqith ( Yang menguasai segala sesuatu ).
Nama Allah yang di ambil dari beberapa perbuatan atau sifat Allah yang disebutkan dalam al-Quran ialah; al-Qabidlu ( Yang menyempitkan ), al-Basithu ( Yang melapangkan ), al-Rafiu ( Yang meninggikan ), al-Muizzu ( Yang memberi kehormatan ), al-Mudhillu ( Yang mendatangkan kehinaan ), al-Mujib ( Yang mengabulkan doa ), al-Baits ( Yang membangkitkan dari kubur ), al-Muhsyi ( Yang mencatat segala sesuatu ), al-Mubdi ( Yang memulai ), al-Muid ( Yang mengulangi ), al-Muhyi ( Yang memberi hidup ), al-Mumit ( Yang menyebabkan mati ), Malikul-mulk ( Yang memiliki kerajaan ), al-Jami ( Yang menghimpun ) al-Mughni ( Yang memperkaya ), al-Muthi ( Yang member ), al-Mani ( Yang menahan atau mencegah ), al-Hadi ( Yang memberi petunjuk ), al-Baqi ( Yang kekal ), al-Waris ( Yang mewariskan segala sesuatu ).
Sebagai catatan, perlu juga diketahui bahwa, untuk nama – nama yang berkonotasi negatif dan atau mengarah kepada makna penyerupaan dan bebarapa kriteria lainnya, sebagian ulama ada yang tidak memasukkannya ke dalam asmaul-husna ini seperti ; an-Nur ( Cahaya ), sebenarnya ini bukan nama Allah. Allah Taala di sebut Nur dalam arti Yang memberi cahaya; ash-Shabur ( Yang Maha-sabar ), ar-Rasyid ( Yang menunjukkan ), al-Muqsith ( Yang tak berat sebelah ), al-Wali ( Yang memerintah ), al-Jalil ( Yang penuh kebesaran ), al-Adlu ( Yang Maha adil ), al-Khafidlu ( Yang memelihara ), al-Wajid ( Yang maujud ), al-Muqaddim ( Yang terdahulu ), al-Muakhir ( Yang terakhir ), adl-Diarr ( Yang mendatangkan kemalangan ), an-Nafiu ( Yang memberi faedah ). Masih ada dua sifat Allah yang berhubungan dengan kalam ( firman ) dan iradah ( kehendak ).
Sebagimana gambaran sifat Allah yang dilukiskan dalam al-Quran di atas, terlihat bahwa semua nama – nama tersebut berupa penggambaran cinta dan kasih sayang yang diuraikan dengan berbagai nama dan pengulangan yang diulang ratusan kali. Sedangkan sifat Allah Yang menimpakan siksaan – Yang menimpakan pembalasan – dalam Al – Qur’an hanya sedikit seperti “ dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. “ (QS.3:30), “ Allah Maha Kuasa lagi mempunyai ( kekuasaan untuk ) menyiksa. “ (QS.5:95), ” sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. “ (QS.14:47), dan ” Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab? ” (QS.39:37)
Demkianlah sekilas ringkas tentang pengertian asmaul-husna, semoga bisa menyegarkan kembali ingatan dan pemahaman kita tentang kajian ( Al – Asma Al – Husna ) yang sebagian kecil sudah dibahas. Dan kajian ini saya tutup dengan menyampikan bahwa, “Sesungguhnya Allah SWT mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barang siapa menghitungnya ( menghafal dan mengamalkan seluruhnya ) masuklah syurga” ( HR : Bukhari )
Share this:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar