Iqbal berpandangan dinamis terhadap proses penyesuaian diri.
Dinamika itu dipandangnya berlangsung secara konstan
antara individu dengan lingkungannya.
Ia mengungkapkan, bahwa :
"...manusia ditakdirkan untuk berpartisipasi secara intensif dalam gerak
alam semesta yang mengitarinya, berpartisipasi lebih intensif untuk membentuk
tujuan akhirnya maupun tujuan alam semesta.
....Dalam hal ini yang terakhir ini, individu harus menyesuaikan dirinya terhadap
berbagai kekuatan dan daya alam semesta, dan ia harus menumpahkan segala
energi-nya untuk memanfaatkan daya dan kekuatan alam semesta itu,
bagi harapan dan tujuannya sendiri.
Dalam proses perubahan yang progresif inilah , ia bekerja dengan disertai
Ridha Allah , dengan catatan bahwa dalam hal ini ,
manusia harus mengambil
inisiatif.,
Q.S. 13:11, artinya
"Sesungguhnya ,
Allah tidak akan mengubah apa yang terdapat pada suatu golongan,
sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka
sendiri".
Sekiranya manusia itu tidak mengambil inisiatif ,
sekiranya ia tidak menumbuhkembangkan kekayaan batin
kepriadaan insaninya ,
sekiranya ia tidak lagi menghayati dorongan batin
untuk melanjutkan hidupnya, maka
semangatnya akan membeku- membatu, dan
martabatnya akan menurun ke tahhapan bendawi yang mati".
Kutipan di atas dengan jelas membentangkan pandangan Iqbal,
mengenai hubungan antara individu dengan dunia serta
menunjukkan pula betapa pandangannya itu berlainan sekali
dengan pandangan tradisional sehubungan dengan
penyesuaian manusia terhadap lingkungannya.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar