Kamis, 29 Oktober 2015

IQBAL.

Dalam pada itu Iqbal sempat pula melontarkan peringatan 
yang bernada positif:

"Betapa mengena dendang unggas di pagi hari
 Sambil bertengger di sangkar  di pohon tinggi
 Tumpahkan segala gejolak  dalam dadamu
 Segala kesah, segala resah ataupun senandung indah !".

Kemudian cobalah dengar pula ungkapannya ini :

"Periksalah pelitamu sendiri
 Dikala api tidak menyala
 Kilasan terang lentera orang
 Tak  'kan kunjung menuntut juang !".

Seperti ditujukan kepada dirinya sendiri, Iqbal bermadah tentang 
kepercayaannya pada diri sendiri, sebagai berikut :

"Tak pernah aku membajak pandangan orang
 Tak pernah kupinjam mata 'tuk menatap dunia !".

Dengan bertopang pada prinsip ini dengan pilu ia menemukan,
betapa orang Timur pada umumnya -- khususnya India--
hidup seperti menghamba , meniru menjiplak pandangan Barat,
dan dengan demikian merobek-hancurkan tabiat Timur 
yang sesungguhnya, mematikan serta membekukan segala
kreativitas nya.
Dalam suatu pembicaraan yang ditujukannya kepada puteranya,
Javid sebagai wakil angkatan muda yang sedang bangkit berjuang,
Iqbal menandaskan :

"Jangan kau gadaikan dirimu
 Ke berbagai pabrik gelas di belahan Barat !
 Buatlah sendiri cawan dan gendimu
 walau hanya dari tanah liat !".

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar