Dalam pada itu Iqbal sempat pula melontarkan peringatan
yang bernada positif:
"Betapa mengena dendang unggas di pagi hari
Sambil bertengger di sangkar di pohon tinggi
Tumpahkan segala gejolak dalam dadamu
Segala kesah, segala resah ataupun senandung indah !".
Kemudian cobalah dengar pula ungkapannya ini :
"Periksalah pelitamu sendiri
Dikala api tidak menyala
Kilasan terang lentera orang
Tak 'kan kunjung menuntut juang !".
Seperti ditujukan kepada dirinya sendiri, Iqbal bermadah tentang
kepercayaannya pada diri sendiri, sebagai berikut :
"Tak pernah aku membajak pandangan orang
Tak pernah kupinjam mata 'tuk menatap dunia !".
Dengan bertopang pada prinsip ini dengan pilu ia menemukan,
betapa orang Timur pada umumnya -- khususnya India--
hidup seperti menghamba , meniru menjiplak pandangan Barat,
dan dengan demikian merobek-hancurkan tabiat Timur
yang sesungguhnya, mematikan serta membekukan segala
kreativitas nya.
Dalam suatu pembicaraan yang ditujukannya kepada puteranya,
Javid sebagai wakil angkatan muda yang sedang bangkit berjuang,
Iqbal menandaskan :
"Jangan kau gadaikan dirimu
Ke berbagai pabrik gelas di belahan Barat !
Buatlah sendiri cawan dan gendimu
walau hanya dari tanah liat !".
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar