"Sebuah komentar tentang kegilaan shufi"
Kedua pendapat tadi terlampau berlebihan .
Keduanya tidak benar, baik yang menolak ataupun menerima .
Ihwalnya persis seperti sikap penolakan terhadap penolakan
terhadap ilmu kedokteran, dengan dalih bahwa di antara dokter
terdapat dukun-dukun dan ahli perjampian.
Atau lantaran sebagian dokter ada yang melakukan kesalahan
dalam melakukan terapi.
atau, seperti menolak ilmu falak (astronom) lantaran ada
sebagian astrolog yang keliru dalam melakukan hisab (perhitungan) .
Jika demikian , berarti kita menolak seluruh ilmu pengetahuan,
dan kita pun kembali kepada peradaban seribu tahun silam.
Menolak peninggalan shufi (ilmu tasawuf), berarti Islam
telah kehilangan sesuatu yang indah dan menarik berupa tulisan
tentang riyadhah ruhaniah (latihan keruhanian) bagi penyucian akhlak
dan pemerangan hawa nafsu.
Sebagaimana hal itu juga merupakan tindak perintangan
terhadap pemikiran Islam dari pendapat yang paling mendalam
tentang ilmu tauhid dan ilmu makrifat.
Betapa indah apa yang diungkapkan oleh seorang shufi
yang mentauhidkan Allah dengan penuh kekhusyu'an dan kecintaan :
"Alam wujud, meski lahirnya berbilang,
dan kehidupanmu di dalamnya , tak lain adalah kamu berdua:".
DR. Musthafa Mahmud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar