Selasa, 08 November 2016

BELAJAR BERSIKAP RIDHA

BELAJAR BERSIKAP RIDHA
Ja'far Ibn Sulaiman Ad-dhibi' bertanya pada Rabiah, "Kapan seorang hamba dikatakan ridha kepada Allah?"
Rabiah Adawiyah menjawab, "Ketika kebahagiaannya saat ditimpa musibah sama dengan kebahagiaannya saat diberi nikmat."
Sebagaimana Al-Fudhayl mengatakan, "Jika diberi atau tidak diberi nikmat oleh Allah sama saja baginya,maka itu berarti ia ridha pada Allah SWT."
Ahmad Ibn Abi Al-Hawari juga menuturkan "Sesungguhnya Allah Mahaagung dan Mahamulia dengan kemurahan-Nya.Dia telah ridha kepada hamba-hamba-Nya,sebagaimana mereka ridha kepada tuan-tuan mereka." Aku bertanya, "Maksudnya apa?" Ia menjawab, "Bukankah setiap budak menginginkan agar tuannya ridha padanya?"
Maka aku menjawab,"Ya"
Dia berkata,"Sesungguhnya Allah menginginkan agar semua hamba-hamba-Nya ridha kepada-Nya."
Sahl menjelaskan,"Tingkat keyakinan seorang hamba sesuai dengan tingkat keridhaannya.Tingkat keridhaannya sendiri sesuai dengan tingkat kehidupannya untuk selalu bersama Allah SWT."
Rasulullah SAW bersabda,"Dengan kebijaksanaan dan keagungan-Nya, Allah Azza wa Jalla menjadikan kelapangan dan kebahagiaan dalam ridha dan keyakinan.Dia juga menjadikan kesusahan dan kesedihan dalam ketidakridhaan."(H.R. At-Thabrani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar