Senin, 07 November 2016

TOMBO ATI SUNAN BONANG

TOMBO ATI SUNAN BONANG
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe

Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani

(Obat hati ada lima perkaranya.


Pertama 
baca Quran dengan maknanya.

Kedua, 
shalat malam dirikanlah.

Ketiga, 
berkumpullah dengnan orang sholeh. 

Keempat 
perbanyaklah berpuasa.

Kelima, 
dzikir malam perbanyaklah. 

Salah satunya siapa bisa menjalani.

Semoga Allah mencukupi).

Puji-pujian Tombo Ati (Obat Hati) ini tak asing bagi kita. 

Terutama masyarakat Muslim di Jawa. 
Ini sering kali dilantunkan di masjid atau mushala 
menjelang salat jamaah. 
Menurut cerita, 
konon, 
Sunan Bonang-lah yang memperkenalkan pertama kali 
puji-pujian tersebut. 
Lalu, 
tradisi ini pun turun temurun 
diperkenalkan para wali dan ulama sesudahnya. 
Hingga saat ini diamalkan oleh generasi Islam di Nusantara. 

Nasihat Sunan Bonang ini 

diambil dari rangkaian intisari Al-Quran dan Hadis, 
serta wejangan ulama-ulama terdahulu. 

Ibrahim Al-Khawash pernah menyebut hal serupa 
dengan susunan yang berbeda, 
tetapi mempunyai maksud sama, 
dia mengatakan, 

“Obat hati ada lima perkara, yaitu; 
membaca Al-Quran sembari merenungkan maknanya, 
mengosongkan perut, 
bangun malam, 
beribadah di waktu sahur, dan 
bersahabat dengan orang-orang saleh.”

Para wali penyebar agama Islam di Nusantara 

yang telah banyak berjasa. 
Mereka memberi penerang dan penyejuk hati 
melalui syair-syair yang menggugah jiwa, 
termasuk puji-pujian Tombo Ati ini. 

Ia benar-benar menjadi obat hati manusia 
yang sedang dalam keadaan bahagia ataupun duka. 
Ia bisa mengobarkan semangat 
untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, 
serta mengajarkan kecintaaan kepada Allah dan rasul-Nya.
Sungguh cara dakwah yang luar biasa.

Tombo Ati merupakan satu rangkaian terapi bagi batin 

untuk berbenah dan menyadari 
fungsi penciptaan manusia.

Dengan penyadaran jiwa 

yang selama ini terlalaikan dan terabaikan 
oleh gerak, pikiran, dan nafsu jahat manusia, 
diharapkan manusia menemukan kembali jati dirinya 
sebagai manusia. 

Penyadaran dan pengobatan jiwa itu 
melalui lima perkara yang harus dilalui oleh seorang hamba, 
yakni: 
1) dengan membaca Al-Quran 
dengan memahami dan menghayati maknanya; 
2) Mendirikan dan memperbanyak salat malam; 
3) berkumpul dan bersahabat dengan orang saleh; 
4) menunaikan ibadah puasa wajib dan sunnah; 
5) memperbanyak zikir di malam hari.

Maka, 

alangkah indahnya 
jika rangkaian penyejuk dan pengobat jiwa ini 
dilantunkan dengan nyanyian 
yang mengundang getar-getar keimanan manusia 
kepada 
Allah, malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, serta qadha dan qadar-Nya. 

Debu dan kotoran manusia 
yang melekat dan meracuni hati manusia 
dicuci dengan lima obat hati tersebut, 
agar mampu menerima pancaran cahaya Ilahi 
dan mengobati 
seluruh penyakit-penyakit jasmani dan ruhani manusia.

Memang, bukan perkara yang mudah. 

Untuk melakukan lima perkara tersebut 
dibutuhkan kemauan keras, kerja keras, dan kesabaran yang kontinyu. 
Namun, 
setidaknya dengan menyanyikan lagu Tombo Ati, 
diharapkan jiwa-jiwa kita akan tergerak dan terpanggil 
untuk merenungkan sejenak 
tentang tujuan penciptaan manusia.

Semoga bermanfaat!
Salam

Halim Ambiya
Pendiri dan Admin Tasawuf Underground

Tidak ada komentar:

Posting Komentar