TOMBO ATI SUNAN BONANG
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani
(Obat hati ada lima perkaranya.
Pertama
baca Quran dengan maknanya.
Kedua,
shalat malam dirikanlah.
Ketiga,
berkumpullah dengnan orang sholeh.
Keempat
perbanyaklah berpuasa.
Kelima,
dzikir malam perbanyaklah.
Salah satunya siapa bisa menjalani.
Semoga Allah mencukupi).
Puji-pujian Tombo Ati (Obat Hati) ini tak asing bagi kita.
Terutama masyarakat Muslim di Jawa.
Ini sering kali dilantunkan di masjid atau mushala
menjelang salat jamaah.
Menurut cerita,
konon,
Sunan Bonang-lah yang memperkenalkan pertama kali
puji-pujian tersebut.
Lalu,
tradisi ini pun turun temurun
diperkenalkan para wali dan ulama sesudahnya.
Hingga saat ini diamalkan oleh generasi Islam di Nusantara.
Nasihat Sunan Bonang ini
diambil dari rangkaian intisari Al-Quran dan Hadis,
serta wejangan ulama-ulama terdahulu.
Ibrahim Al-Khawash pernah menyebut hal serupa
dengan susunan yang berbeda,
tetapi mempunyai maksud sama,
dia mengatakan,
“Obat hati ada lima perkara, yaitu;
membaca Al-Quran sembari merenungkan maknanya,
mengosongkan perut,
bangun malam,
beribadah di waktu sahur, dan
bersahabat dengan orang-orang saleh.”
Para wali penyebar agama Islam di Nusantara
yang telah banyak berjasa.
Mereka memberi penerang dan penyejuk hati
melalui syair-syair yang menggugah jiwa,
termasuk puji-pujian Tombo Ati ini.
Ia benar-benar menjadi obat hati manusia
yang sedang dalam keadaan bahagia ataupun duka.
Ia bisa mengobarkan semangat
untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT,
serta mengajarkan kecintaaan kepada Allah dan rasul-Nya.
Sungguh cara dakwah yang luar biasa.
Tombo Ati merupakan satu rangkaian terapi bagi batin
untuk berbenah dan menyadari
fungsi penciptaan manusia.
Dengan penyadaran jiwa
yang selama ini terlalaikan dan terabaikan
oleh gerak, pikiran, dan nafsu jahat manusia,
diharapkan manusia menemukan kembali jati dirinya
sebagai manusia.
Penyadaran dan pengobatan jiwa itu
melalui lima perkara yang harus dilalui oleh seorang hamba,
yakni:
1) dengan membaca Al-Quran
dengan memahami dan menghayati maknanya;
2) Mendirikan dan memperbanyak salat malam;
3) berkumpul dan bersahabat dengan orang saleh;
4) menunaikan ibadah puasa wajib dan sunnah;
5) memperbanyak zikir di malam hari.
Maka,
alangkah indahnya
jika rangkaian penyejuk dan pengobat jiwa ini
dilantunkan dengan nyanyian
yang mengundang getar-getar keimanan manusia
kepada
Allah, malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, serta qadha dan qadar-Nya.
Debu dan kotoran manusia
yang melekat dan meracuni hati manusia
dicuci dengan lima obat hati tersebut,
agar mampu menerima pancaran cahaya Ilahi
dan mengobati
seluruh penyakit-penyakit jasmani dan ruhani manusia.
Memang, bukan perkara yang mudah.
Untuk melakukan lima perkara tersebut
dibutuhkan kemauan keras, kerja keras, dan kesabaran yang kontinyu.
Namun,
setidaknya dengan menyanyikan lagu Tombo Ati,
diharapkan jiwa-jiwa kita akan tergerak dan terpanggil
untuk merenungkan sejenak
tentang tujuan penciptaan manusia.
Semoga bermanfaat!
Salam
Halim Ambiya
Pendiri dan Admin Tasawuf Underground
Tidak ada komentar:
Posting Komentar