LAWAN NAFSU DENGAN MUJAHADAH.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Wahai anak muda!
Jika engkau ingin bahagia,
janganlah engkau mengikuti hawa nafsumu,
agar engkau dapat menaati Tuhanmu.
Tahanlah nafsumu
jangan sampai durhaka kepada-Nya.
Nafsumu adalah
Nafsumu adalah
penghalang bagimu
untuk mengenal Tuhanmu.
Sedangkan
makhluk merupakan penghalang
dalam mengenal Penciptamu 'Azza wa Jalla.
Maka,
selama engkau bersama nafsumu,
engkau tidak akan mengenal makhluk,
dan
selama engkau tidak mengenal makhluk,
maka
engkau tak akan mengenal Khalik.
Selama engkau bersama dunia,
Selama engkau bersama dunia,
engkau tidak akan mengenal akhirat,
dan
selama engkau bersama akhirat,
maka
engkau tidak akan melihat Allah SWT.
Antara pemilik dan yang dimiliki tidak akan berkumpul.
Antara pemilik dan yang dimiliki tidak akan berkumpul.
Juga antara dunia dan akhirat,
keduanya tidak akan bersatu (berkumpul).
Maka,
begitu pula dengan Khalik dan makhluk,
tidak akan berkumpul (bersatu).
Nafsu itu memerintahkan kepada kejahatan,
ini memang sudah pembawaan.
Maka,
setelah lama melatihnya,
barulah engkau dapat menyuruhnya
mengikuti perintah hati.
Lawanlah nafsu dalam keadaan apa pun.
Allah berfirman,
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya."
(QS asy-syams: 8)
Jinakkan nafsumu itu dengan mujahadah.
Jinakkan nafsumu itu dengan mujahadah.
Sebab,
jika ia telah jinak,
ia akan patuh kepada hati,
kemudian
hati pun patuh kepada batin,
dan
batin tunduk kepada Allah Azza Wa Jalla.
Semua memang bersumber dari sana."
--Syekh Abdul Qadir Jailani dalam ceramahnya di Ahad pagi,
--Syekh Abdul Qadir Jailani dalam ceramahnya di Ahad pagi,
11 Rajab 545 H. Dikutip dari Kitab Fath Ar-Rabbani
Tasawuf Underground.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar