Hindarkan Psikologi Atheis,
Bagus Riyono Ajak Umat Muslim
Kembangkan Psikologi Islam
YOGYAKARTA—
Pakar psikologi Bagus Riyono mengungkapkan
Ilmu Psikologi yang selama ini berkembang
menganut ilmu psikologi yang atheis.
Dimana menganggap
yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia,
yang paling penting adalah hawa nafsu,
dan
kebahagaiaan adalah hedonistik dan materialistik.
“Untuk itu kita wajib mengembangkan psikologi Islam,
karena berdasar Al Quran,
dan
secara isi, ilmunya sudah lengkap,
yang akan membawa kita pada pemahaman tauhid,
dan
pelajaran bagi mereka yang menggunakan akal,”
jelas Bagus Riyono dalam Seminar Al-Quran
yang merupakan serangkaian acara Festival Al-Quran
yang diselenggarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),
Kamis (11/8/2016).
Bagus menilai,
semua ilmu,
harus berkembang dari kajian-kajian ayat-ayat Al-Quran.
”Sementara ini
ilmu psikologi masih berangkat dari pengalaman penulisnya.
Dalam bentuk teori, latar belakang,
dan
alasan kenapa teori ini muncul.
Alhasil,
teori psikologi berbeda-beda dan bertentangan.
Jadi,
jika ingin mempelajari psikologi secara ilmiah,
maka
kita harus mempelajari Al Quran,” terangnya.
“Psikologi menurut Islam itu apa?
Tidak lain dan tidak bukan ya Islam itu sendiri.
Islam diturunkan untuk memperbaiki akhlah manusia,
itulah ilmu psikologi.
Ilmu untuk memahami dan menghayati,
apa yang harus kita lakukan di dunia ini,
siapa kita ini,
apa karakteristik dasar kita sebagai manusia,
yang harus kita jaga,
agar kita tidak tersesat dalam hidup,” tambah Bagus.
Sedangkan psikologi islam lewat Al Quran,
Bagus mengatakan,
mampu mengajarkan,
berpikir kritis,
menggunakan akal,
kemudian
diuji secara empiris.
Psikologi Islam justru lebih ilmiah,
karena
ciri ilmiah itu lepas dari objek.
“Justru prinsip dasar psikologi, bahwa
semua manusia itu subjektif.
Jangan pernah merasa
pendapat kita paling benar.
Dibuktikan oleh pemikir Islam,
Ibnu Khaldun, bahwa
sejarah bukan representasi dari kenyataan,
tapi sejarah adalah
representasi subjektif dari penulisnya,”
demikian Bagus dilansir Muhammadiyah.or.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar