Minggu, 20 November 2016

Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang

Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang.

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa 
wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Kita selalu memerlukan pertolongan Awliya. 
Mereka adalah khalifah Allah SWT di muka bumi. 
Mereka mempunyai kekuatan untuk menolong umat manusia. 
Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS 
berbicara mengenai pengetahuan yang sangat berguna bagi kita. 

Pengetahuan itu datang melalui dua jalur. 

Pertama 
dengan cara mendengar dari luar 
dan menggunakannya untuk mengarahkan seseorang ke jalan tertentu. 
Tetapi 
beberapa pengetahuan berasal dari hati 
dan ini lebih kuat dalam mendorong seseorang meraih sasarannya. 
Dengan kata lain, 
jika perintah berasal dari luar, 
ego tidak akan memperhatikannya, 
tetapi berasal dari dirimu sendiri, 
dia mempunyai efek yang lebih besar. 

Ego tidak suka diperintah, 
tetapi jika berasal dari hati, 
kalian melihatnya sebagai terhormat. 

Kalian bisa saja mendengar begitu banyak pelajaran, 
tetapi 
kalian menunggu perintah itu untuk datang dari dirimu sendiri. 

Kebenaran dan Bimbingan Ilahi ada bersama jalan yang kedua. 
Awliya bisa berbicara, 
tetapi mereka juga mengirimkan inspirasi ke dalam hati. 
Lalu orang berpikir mengenai pengetahuan yang datang, 
"Aku memikirkan hal ini." 

Semakin banyak kita dimurnikan 
gelombang hikmah Ilahi dapat ditangkap oleh telinga hati kita. 

Rasulullah SAW bersabda bahwa 
jika seseorang dapat menjaga kemurnian hatinya 
dan beribadah dengan tulus selama 40 hari, 
maka 
dia akan dapat menangkap hikmah Ilahi dalam hatinya 
dan bisa berbicara dengan penuh hikmah. 

Hikmah adalah inti dari pengetahuan.

Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS berkata, 
mungkin untuk seorang hamba, 
Allah SWT mengjarkan dia, atau Rasulullah SAW mengajarkan dia, 
atau mursyidnya mengajarkan dia dengan inspirasi. 

Bagi seorang dokter 
sangat penting memiliki inspirasi untuk membuat diagnosis. 
Semakin banyak seorang dokter mempunyai hati yang bersih, 
dia akan mudah memahami suatu penyakit 
dan menyarankan pengobatannya. 
Ini jika mereka berada di luar cinta terhadap uang, 
hanya berpikir untuk menolong orang 
dan untuk meringankan penderitaan, 
maka 
Allah SWT akan menghilangkan sekat dari hati mereka 
dan mereka akan berhasil. 

Dengan menolong orang, Allah SWT akan menolongmu. 
Mata harus berada di luar kecintaan terhadap uang, 
jika mereka memberi, ambil, jika tidak, jangan meminta. 
Tetapi 
orang yang paling bersifat materialistik adalah dokter. 

Yang paling disenangi Allah SWT adalah 
orang yang menolong orang lain. 
Itu adalah kehormatan bagi setiap orang. 
Setiap hari kita harus berniat untuk menolong orang lain, 
jangan menolong dirimu sendiri, 
maka 
Allah SWT akan menolongmu 
dan pertolongan-Nya sudah cukup. 

Jika semua orang di dunia berkumpul untuk menolongmu, 
mereka tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan-Nya. 
Dia memberi kesenangan, keamanan dan kebahagiaan. 
Kalian tidak bisa membelinya, 
itu hanya untuk orang-orang yang tulus. 
Ini adalah realitas. 

Suatu ketika seorang Wali melihat orang yang mabuk 
sedang terbaring di atas tanah dengan menyebut 
“Allah SWT, Allah SWT, Allah SWT.” 

Beliau mengambil sapu tangan dan mulai membersihkan mulutnya. 
“Wahai Tuhanku, 
Aku memohon ampun atas nama orang ini.” 
Beliau pergi ke suatu ruangan 
dan mendengar Suara Ilahi yang tertuju kepadanya, 
“Wahai hamba-Ku, 
engkau membersihkan mulutnya demi Aku 
dan Aku membersihkan hatinya untukmu.” 
Kemudian 
beliau mendengar seseorang berdoa di luar 
dan menangis memohon ampun.
 “Siapa kamu?” 
“Apa yang kamu lakukan?” 
“Aku adalah orang yang mulutnya engkau bersihkan.” 

Meningkatnya keimanannya
 berarti rahmat meningkat dalam hati, 
jangan memandang orang yang berdosa seperti binatang. 
Itu hanyalah pandangan luar dari orang-orang yang terpelajar. 

Para Awliya melihat dengan rahmat. 
“Perantaraanku adalah untuk para pendosa yang besar,” 
sabda Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar