CINTA & BENCI SESUAI UKURAN ALLAH DAN RASULNYA.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Jika
engkau menemukan dalam hatimu
ada kebencian kepada seseorang
atau mungkin kecintaan kepadanya,
maka
palingkanlah seluruh perbuatannya
berdasarkan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah.
Jika
seluruh perbuatannya
dibenci menurut ukuran Al-Qur’an dan Sunnah,
maka
bergembiralah,
sebab
engkau telah menyesuaikan diri
dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Dan, jika
Dan, jika
amal orang tersebut dicintai Allah dan Rasulnya,
sedangkan engkau membencinya,
maka
ketahuilah bahwa
sesungguhnya
engkau adalah orang yang mengikuti hawa nafsu.
Bertobatlah kepada Allah dari kebencianmu itu,
mintalah kepada Allah
agar engkau dapat mencintai orang tersebut.
Mintalah kepada Allah
agar engkau dapat mengenali dan mencintai
kekasih-kekasih Allah, wali-wali Allah, dan orang-orang shaleh
yang disucikan-Nya,
agar engkau dapat menyesuaikan
dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya..
Engkau harus menyandarkan
Engkau harus menyandarkan
amal dan perbuatanmu kepada Al-Qur’an dan Sunnah,
dan bersesuaian menurut garis panduan keduanya.
Sebaliknya,
jika amalnya dibenci oleh Al-Quran dan Sunnah,
maka
bencilah ia,
agar engkau tidak mencintai hawa nafsu.
Sungguh
engkau telah diperintahkan
untuk menentang hawa nafsumu sendiri.
Allah SWT berfirman,
Allah SWT berfirman,
“Hai Dawud!
Sesungguhnya
Kami menjadikan engkau khalifah (penguasa) di muka bumi.
Maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia
dengan adil,
dan
janganlah mengikuti hawa nafsu,
karena
ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah
akan mendapat adzab yang berat,
karena mereka melupakan Hari Perhitungan.”
(QS Shad: 26)
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futhul Ghuyub
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futhul Ghuyub
Tidak ada komentar:
Posting Komentar