Kamis, 24 November 2016

CINTA & BENCI SESUAI UKURAN ALLAH DAN RASULNYA

CINTA & BENCI SESUAI UKURAN ALLAH DAN RASULNYA.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

“Jika 
engkau menemukan dalam hatimu 
ada kebencian kepada seseorang 
atau mungkin kecintaan kepadanya, 
maka 
palingkanlah seluruh perbuatannya 
berdasarkan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. 

Jika 
seluruh perbuatannya 
dibenci menurut ukuran Al-Qur’an dan Sunnah, 
maka 
bergembiralah, 
sebab 
engkau telah menyesuaikan diri 
dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Dan, jika 
amal orang tersebut dicintai Allah dan Rasulnya, 
sedangkan engkau membencinya, 
maka 
ketahuilah bahwa 
sesungguhnya 
engkau adalah orang yang mengikuti hawa nafsu. 

Bertobatlah kepada Allah dari kebencianmu itu, 
mintalah kepada Allah 
agar engkau dapat mencintai orang tersebut. 
Mintalah kepada Allah
 agar engkau dapat mengenali dan mencintai
 kekasih-kekasih Allah, wali-wali Allah, dan orang-orang shaleh 
yang disucikan-Nya, 
agar engkau dapat menyesuaikan 
dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya..

Engkau harus menyandarkan 
amal dan perbuatanmu kepada Al-Qur’an dan Sunnah, 
dan bersesuaian menurut garis panduan keduanya. 
Sebaliknya,
 jika amalnya dibenci oleh Al-Quran dan Sunnah, 
maka 
bencilah ia, 
agar engkau tidak mencintai hawa nafsu. 
Sungguh 
engkau telah diperintahkan 
untuk menentang hawa nafsumu sendiri.

Allah SWT berfirman, 
“Hai Dawud! 
Sesungguhnya 
Kami menjadikan engkau khalifah (penguasa) di muka bumi. 
Maka 
berilah keputusan (perkara) di antara manusia 
dengan adil, 
dan 
janganlah mengikuti hawa nafsu, 
karena 
ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. 
Sesungguhnya 
orang-orang yang sesat dari jalan Allah 
akan mendapat adzab yang berat, 
karena mereka melupakan Hari Perhitungan.” 
(QS Shad: 26)

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futhul Ghuyub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar