Senin, 12 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG - "AKU"

Dan Imam Abu 'l-Azaim menuturkan saat-saat yang bersejarah ini
dalam ungkapan kekecewaan, lantaran keadaan sekarang terpenjara.
Kini, beliau senantiasa merindukan alam kemutlakan , yakni 
alam kejernihan pertama :

"Aku merindukan alam ruhani yang diselubungi nur.
 Kini, diriku telah menjadi jasad di alam dunia yang rendah.
 Bayangan eksistensi telah menghalangi ruhku dan 
 menghambatnya untuk menyaksikan rahasia-rahasia di sisi Allah.
 Bagaimana aku bisa bersabar dengan bentuk duplikat ini,
 sesudah melihat Dzat-Nya di alam kejernihan.

 Wahai jasad, engkau telah menutupi kekasihku.
 Engkau, 
 wahai jasad , alangkah jauhmu dari dekat kepada-Nya.
 Biarkan ruhku lari menuju Allah, '
 karena sesungguhnya aku sangat merindukan berhubungan 
 dengan Yang Esa".

Dan dalam kesempatan lain beliau mengatakan :

"Kembalikanlah diriku ke asalku 
 untuk melebur diri kepada-Nya  
 dengan  daya tarik cinta 
 yang Engkau anugerahkan,
 wahai Yang Maha Pemberi anugerah.
 Tampakkanlah untukku nur Dzat-Mu,
 dan percantiklah ruhku 
 dengan rahasia penampilan-penampilan sifat-Mu
 tanpa memakai badan kasar".

Ketika diserang kerinduan akan keadaan asal di alam azali,
beliau mengatakan :

"Aku merindukan kepulangan ke asal,
 ke arah kemutlakan dan rahasia keglobalan.
 untuk menyaksikan dambaan hati dengan mata 
 yang terpancarkan dari hadhirat Yang Mahasuci ,
 bukan dari alam bawah (dunia).
 Kepada permulaan aku merindukan dan  
 kepada fase kejadian pertama  cintaku tertambat,
 ke hadhirat Yang Maha suci  untuk  melepas  kerinduan".

Kemudian Tuhannya bermurah hati kepadanya 
dengan menganugerahkan kembali alam permulaan.
Untuk itu, beliau mendengarkan sya'ir penuh kesegaran :

"Aku dikembalikan kepada ilmu Ladunni  dalam keadaan mujmal
 dengan pangkat khusus.
 Dan , kini, jadilah diriku bagai cermin Yang Mahaagung".

DR. MUSTHAFA MAHMUD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar