Seorang shufi yang 'arif , kemana pun menghadap ,
disitu ia melihat wajah (Dzat) Allah.
Allah swt berfirman :
Q.S, 2;115
FA'AINAMA TUWALLUU FASAMMA WAJHULLAAHI
"Maka ke mana pun kamu menghadap,
di situlah wajah Allah."
Semua yang ada di dunia, baginya merupakan fenomena
keberadaan-Nya dan bukti keagungan asma-asma dan
sifat-sifat -Nya.
Tak sesuatu pun di alam semesta yang dianggap sebagai
hal biasa olehnya.
Dalam pandangannya, semua itu mengundang rasa takjub
pada dirinya.
Semua alam wujud adalah keajaiban belaka,
Dan tiap sesuatu seolah mebisikkan dzikir ke hatinya,
menyuguhkan hikmah, dan mengungkapkan realitas
sebenarnya.
Karena itu, ke mana pun menoleh , ia merasa takjub
dan hatinya berdegup menyatakan : Allah...Allah...Allah..
Masalahnya bukan hanya sekedar kiasan atau perumpamaan
tetapi merupakan kasyf ruhani dan nurani.
Bertalian dengan hal ini , Ibnu 'Arabi mengatakan,
Tiap apa yang kuingat tentang jejak-jejak kekasih,
kampung halamannya, tempat tinggalnya dan lain-lainnya...
Begitu pula awan kelam yang menurunkan hujan ,
dan bunga-bunga ketika mengembang...
atau bulan purnama yang tersembunyi di dalam kemah,
atau matahari, atau tumbuhan dan bintang-bintang...
atau wanita-wanita yang berbuah dada segar menonjol
bak matahari baru terbit, atau seperti boneka...
Semua yang kuingat, seperti lazimnya sesuatu
yang membawa kenangan, atau sejenisnya,
bila engkau memahaminya.
Terbersit dari padanya rahasia-rahasia dan nur-nur Ilahi
yang agung dan luhur ,
menyatakan bahwa kebenaran-Ku telah datang.
Palingkan hati dari lahiriahnya,
dan pandanglah batinnya ,
hingga engkau mengenalnya.
DR.MUSTHAFA MAHMUD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar