"KESAKSIAN TAUHIDI DAN TERSINGKAPNYA HIJAB".
Zakat merupakan sarana bagi pembersihan dan pelucutan diri,
lantaran ia adalah gambaran seseorang yang meninggalkan
sebagian harta bendanya.
Zakat juga merupakan simbol pengakuan seorang hamba
terhadap pemilik dan pengatur yang hakiki , yaitu Allah swt.
Dengan demikian , zakat merupakan pembebasan hawa nafsu
dari pengakuan kepemilikan.
Puasa juga merupakan pelucutan diri dari kebutuhan-kebutuhan
jasadi.
Begitu pula sujud (shalat) , ia merupakan pelucutan diri
seorang hamba dari super-ego, kesombongaan-kesombongan
dan ketakabburannya.
Menyatakan diri sebagai hamba sepenuhnya merupakan
sarana terpenting bagi perolehan limpahan Ilahi.
Sebab,pangkat kehambaan adalah derajat yang bisa menerima
tiupan Ilahi semaksimal mungkin.
Setiap saat anda menghambakan diri, maka Tuhanmu
makin menambahkan kemurahan-Nya.
Penglihatan manusia-- mengingat kelemahan , ketidakmampuan,
kehinaan, keterbatasan upaya, kebodohan , kelalaian, kekurangan
dan kemusnahannya--- jika tidak beroleh bimbingan dan petunjuk
dari Tuhannya,maka Dia segera memberikan kemurahan-Nya
hingga terlimpahlah asma-asma Ilahi yang sempurna padanya.
"Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya
ada seberat biji sawi dari (sifat) takabur".- Hadist syarif.
Terkadang pembersihan diri bisa mengantarkan kepada (futuh)
dan terkadang sebaliknya.
Sebab,
hanya Allah yang membuat segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Tak seorangpun bisa menahan-Nya.
Terkadang , Allah menghalangi seorang hamba yang ikhlas
kepada-Nya dari masyhad (penyaksian) alam ghaib.
Sebab,Dia mengetahui bahwa hal itu akan bisa
mengakibatkan kerusakan pada jiwa dan akalnya,
lantaran tidak tahan.
Dan sekarang ,
Allah justru memberikan futuh-Nya kepada seorang murid gadungan
untuk mencoba dan mengujinya, sehingga futuh itu
telah mengakibatkan pendakwaan diri sebagai tuhan dan
keterperosokan dalam kerusakan yang abadi.
DR.Musthafa Mahmud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar