Sabtu, 24 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG

"CINTA ALLAH"

Pada dasarnya , hasil maksimal yang diperolehnya adalah cadar hijab-Nya.
Sebab, selamanya hijab itu tidak akan disingkapkan kepada siapa pun.

Dan bagiannya adalah kefanaan dalam pertemuan :

"Kini,
 gunungku hancur lebur lantaran kehebatan Yang Menampilkan Diri.
 Dan jadilah aku seperti Musa pada zamanku 
 sejak sebagianku menjadi totalitas ku.
 Mati di dalamnya adalah kehidupanku ,
 dan dalam kehidupan , ada matiku".

Dan ketika bertemu dengan Dzat Ilahi , beliau menjadi gila 
dan kehilangan perasaan terhadap zaman , tempat dan arah.

"Hubunganku adalah terputusku, 
 dekatku adalah jauhku, 
 cintaku adalah terhalangku,
 dan akhirku adalah permulaanku".

Kemudian beliau berkisah tentang tauhid :

"Kupeluk anggota -anggota tubuhku,
 dan terlipatlah hamparan selain-Nya,
 suatu keadilan karena hukum persamaan,
 Kemudian wujudku kembali ke alam fana, yakni dwiwujud
 menyaksikan keesaan-Nya dalam keabadian".

Beliau kembali mengatakan tentang tauhid ini :

"Terjadilah perbedaan dan semua menjadi satu ,
  Ruh-ruh kami adalah khamr dan 
  jasad kami adalah anggurnya.
  Belum pernah terjadi sebelumnya ,
  juga sudah sesudahnya.
  Dan sisi  perbedaan merupakan kepastian bagi-Nya".

Kemudian,
betapa indah Dzat Yang Mahamulia yang beliau lebur bersama-Nya
dalam kerinduan cinta :

"Layangkan perhatianmu kepada keindahan-keindahan Dzat-Nya,
 engkau jumpai semua keindahan tergambarkan pada-Nya.
 Jika semua keindahan sempurna bentuknya, 
 kemudian melihat-Nya ,
 pastilah  ia bertahlil mengagungkan -Nya".

Dia adalah keindahan di balik keindahan

Semoga Allah memberikan rahmat-Nya  kepada Ibnu 'l-Faridh 
yang telah mengetahui bagaimana cara bercinta dan 
kepada siapa harus cinta.

Semoga Allah menjadikan kami semua 
sebagai orang yang memiliki cinta yang agung ini.

DR. Musthafa Mahmud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar