Senin, 01 Februari 2016

Antara rupa-rupa nafsu dalam diri.

Antara rupa-rupa nafsu dalam diri.

1. Nafsu Amarah.

Nafsu ini adalah nafsu yang paling mudah menjerumuskan manusia 
kedalam panasnya api neraka. 
Orang yang memiliki nafsu ini tentu tidak kenal dengan yang namanya akhirat. 
Orang ini senang melakukan perbuatan yang dilarang 
asalkan dirinya bisa merasa senang dengan perbuatannya itu. 

Nafsu ini telah dijelaskan dalam surat yusuf :

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), 
karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, 
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. 
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Yusuf 53)

Mereka yang memiliki nafsu amarah mudah putus asa jika diuji oleh Allah SWT. 
Maka dari itu mereka berlomba-lomba melakukan perbuatan dosa 
untuk membuat dirinya senang.

2. Nafsu Lawwamah.

Nafsu ini tingkatannya lebih tinggi daripada nafsu amarah. 
Orang yang berada pada tahap nafsu lawwamah ini sudah tahu 
antara perbuatan yang dilarang dan amal kebajikan. 

Saat jatuh pada kejahatan dia masih merasa puas 
namun disisi lain ia menyesali perbuatannya itu. 
Dia Kadang ia berbuat baik dan setelah itu 
akan kembali melakukan perbuatan dosa lagi. 
Orang yang seperti ini masih belum bisa dijamin masuk surga.

3. Nafsu Mulhamah

Orang yang berada pada tingkatan ini apabila hendak melakukan amal kebajikan 
terasa berat. 
Namun dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan 
karena ia sudah mulai takut pada kemurkaan Allah dan pedihnya api Neraka. 
Bila berhadapan dengan kemaksiatan, hatinya masih rindu dengan maksiat. 
Namun ia masih dapat melawan dengan membayangkan nikmatnya berada di Syurga. 

Dia sudah mengenal penyakit-penyakit yang berada dalam hatinya. 
Seperti iri hati, dengki, syirik, dll. 
Tapi dia masih belum bisa melawan. 
Bila penyakit-penyakit hati ini sudah tidak ada lagi, 
ia akan rasa satu kenikmatan baru dalam hatinya 
dan akan merasa benci dalam melakukan kejahatan. 
Dan pada saat itu dia telah meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik lagi 
yaitu nafsu Muthmainnah.

4. Nafsu Muthmainnah.

Orang yang berada dalam tingkatan ini sudah dijamin masuk surga. 
Sesuai dengan yang terkandung dalam surat Al-Fajr ayat 27-30 : 

“Hai jiwa yang tenang, 
kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai, 
maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, 
dan masuklah ke dalam Syurga-Ku”.

Orang yang berada dalam tingkatan ini 
senantiasa dijauhkan dari rasa cemas dan gelisah
atas segala ketetapan Allah SWT dan selalu merasa sejuk hatinya, 
tenteram jiwanya,
jika dia bisa melakukan suatu amal kebajikan. 
Hatinya senantiasa rindu pada Allah SWT.

5. Nafsu Radhiah
Sifat dari nafsu ini adalah dia selalu menganggap yang makruh itu haram, 
dan yang sunat ia anggap itu kewajiban. 
Jika ia tidak melaksanakan apa yang disunatkan, ia merasa berdosa. 
Baginya takdir baik atau buruk adalah sama saja. 
Mereka tidak peduli dengan urusan yang berbau dunia. 
Karena hati mereka hanya pada Allah dan ridho 
atas segala keputusan yang Allah berikan kepadanya.

6. Nafsu Mardhiyah.

Tingakatan ini lebih tinggi dari tingkatan nafsu radhiyah. 
Yang istimewa pada tingkatan ini adalah 
Bukan hanya orang pada tingkatan nafsu ini yang sangat mencintai Allah SWT, 
tapi Allah SWT juga sangat mencintainya. 
Dia buat Allah SWT cinta padanya dengan melaksanakan apa yang di sunatkan 
dan tidak melaksanakan sebuah dosa walaupun sekecil jarum di lautan. 

Sesuai dengan Hadist Qudsi :
“Senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku 
dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku cinta padanya. 
Maka apabila Aku telkah mencintainya, 
jadilah Aku pendengarannya yang dengannya ia mendengar, 
penglihatannya yang dengannya ia melihat, 
perkataannya yang dengannya ia berkata, 
jadilah Aku tangannya yang dengannya ia berbuat, 
jadilah Aku kakinya yang dengannya ia melangkah, 
dan akalnya yang dengannya ia berpikir”

7. Nafsu Kamilah
Tingakatan yang ketujuh ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, 
manusia yang suci dan sempurna. 

Yang terpelihara dari perbuatan tercela dan 
Allah selalu mengawasi dan membimbingnya.

Untuk meraih nafsu dari level yang paling bawah hingga level diatasnya 
dibutuhkan waktu yang bertahun-tahun hingga Allah SWT yakin akan usahanya. 

Untuk itu marilah kita tak terkecuali saya sendiri 
berlomba-lomba untuk meningkatkan level nafsu kita hingga ke tingkat yang lebih tinggi agar kita semua ditempatkan oleh Allah SWT di taman surganya 
yang tak dapat dilukis oleh panca indera kita karena keindahannya. 
Amiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar