Minggu, 14 Februari 2016

BELAJAR TENTANG KEJUJURAN

BELAJAR TENTANG KEJUJURAN.

Muhammad bin Ali Al-Kattani meriwayatkan, 
“Kami mendapati agama Allah berdiri di atas tiga sendi; 
kebenaran, kejujuran dan keadilan. 

Kebenaran itu terkait dengan anggota tubuh, 
keadilan terkait dengan hati, dan 
kejujuran terkait dengan akal.” 

Allah SWT berfirman, 
“Dan, pada Hari Kiamat 
engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, 
mukanya menjadi hitam,” 
(QS Az-Zumar: 60) 

Sofyar Ats-Tsauri menjelaskan bahwa 
maksud ayat tersebut adalah 
“Mereka adalah orang-orang yang mengaku mencintai Allah, 
tetapi mereka tidak jujur dalam pengakuannya.”

Allah Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s., 
"Wahai Dawud, 
barangsiapa jujur kepada-Ku di dalam batinnya, 
niscaya Aku akan membenarkannya di depan makhluk 
secara terang-terangan.”

Muhammad bin Sa’id Al-Maruzi mengatakan, 

“Jika engkau mencari Allah dengan jujur, 
niscaya Allah akan memberimu kaca cermin 
sehingga engkau dapat melihat 
segala keajaiban-keajaiban dunia dan akhirat.”

Abu Bakar Al-Waraq juga mengatakan, 
“Jagalah kejujuran 
yang telah terjalin di antara engkau dan Allah, 
dan jagalah kasih sayang yang telah terjalin 
di antara engkau dan sesama makhluk.”

Dzu-Nun Al-Mishri ditanya oleh seseorang, 
“Apakah seorang hamba punya cara 
untuk memperbaiki semua urusannya?

 Lalu, 
beliau menjawab dengan membaca sebuah syair:

“Sepanjang kita tetap dalam kebingungan dosa-dosa
Kita tak akan pernah menemukan jalan menuju kejujuran.
Pengakuan-pengakuan nafsu itu hanya menghibur diri kita saja
Dan melawan hawa nafsu, sungguh terasa berat.”

--Dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar