Rabu, 13 April 2016

DO'A

Guru Sufi Jalalud-Din Rumi senang sekali menceritakan kisah berikut ini:

Pada suatu hari Nabi Muhammad sedang sholat subuh di mesjid. 
Di antara orang-orang yang ikut berdoa dengan Nabi adalah
 seorang pemuda Arab.

Nabi mulai membaca Qur'an 
dan mendaras ayat yang menyatakan perkataan Firaun: 
'Aku ini dewa yang benar.'
 Mendengar perkataan itu pemuda yang baik itu
 tiba-tiba menjadi marah. 
Ia memecah keheningan dengan berteriak:
 'Pembual busuk, bangsat dia!'
(kalo disini : Diaaanccooookkkkk arek iku!! )

Nabi berdiam diri. 
Tetapi seusai sholat, orang-orang lain mencela orang Arab itu dengan gusar: 
'Apakah engkau tidak tahu malu? 
Niscaya doamu tidak berkenan kepada Tuhan. 
Sebab, engkau tidak hanya merusak kekhusukan suasana doa, 
tetapi juga mengucapkan kata-kata kotor di hadapan Rasul Allah.'

Wajah pemuda yang malang itu menjadi merah padam 
dan ia gemetar ketakutan, 
sampai-sampai Malaikat Jibril menampakkan diri pada Nabi 
dan bersabda:
 'Assalamuallaikum! 
Allah berfirman agar engkau menyuruh orang banyak 
berhenti mencaci-maki pemuda yang sederhana ini. 
Sungguh, 
sumpah serapahnya yang jujur berkenan di hatiKu, 
melebihi doa orang-orang saleh.'

Bila kita berdoa, 
Tuhan melihat ke dalam hati kita 
dan bukan pada rumusan kata-kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar