Senin, 06 Juni 2016

And i think it's more than enough...

Para pecinta itu tindakannya kerap mencengangkan. 
Tidak masuk akal!
Hanya demi berjumpa dengan idaman hatinya
 ia rela menggelontorkan berapapun 
dan menerjang jarak sejauh apapun. 
Tidak masuk akal!
Demi mendengarkan pujaan hatinya berkata-kata 
ia rela menahan kantuk 
dan menghabiskan malam demi malam 
membayangkan saat-saat perjumpaan dengan sang kekasih. 
Tidak masuk akal!

Demi meraup seutas senyum sang pujaan hati 
ia rela menahan segala keinginan 
dan mendahulukan keinginan sang kekasih. 
Tidak masuk akal!
Tapi tunggu dulu, 
ada lagi mereka yang berbuat lebih tidak masuk akal.
 Karena obyek cinta mereka 
sesuatu yang tidak tertangkap oleh mata jasadiyah.
Mereka rela bangun di malam hari saat kebanyakan orang 
terbuai dalam tidur lelapnya, katanya 
"Demi berjumpa dengan Sang Kekasih" sambil menggelar sajadahnya. 
Tidak masuk akal!
Mereka menahan lapar, haus dan tarikan syahwat 
dan hawa nafsu sebulan penuh di bulan Ramadhan, 
katanya demi "mendapatkan ridho Sang Kekasih". 
Tidak masuk akal!
Mereka rela menggelontorkan harta 
berbagi dengan sesama bahkan tak jarang menyisakan ala kadarnya 
untuk diri dan keluarganya, ujar mereka "semoga Allah senang". 
Lagi-lagi tidak masuk akal!

Sepertinya jalan Muhammad ini adalah jalan para pecinta, 
 karena syari'atnya akan menjadi hambar 
jika dibela semata-mata oleh logika akal pikiran 
trilyunan saraf otak manusia yang terbatas ini. 

Seperti halnya bagaimana menjelaskan aspek keadilan 
di balik hukum waris, poligami, pelarangan makan babi dan alkohol, 
juga berbagai sunnah yang batiniyah 
yang jumlahnya tak terkira itu. 

Ya tentu kita selalu bisa mengajukan argumen logis, 
akan tetapi seribu satu logika 
hanya akan memancing perdebatan 
dimensi horisontal yang tak berkesudahan. 

Seperti 
halnya para pecinta yang merindu sang kekasih hati, 
cukup kiranya alasan meniru 
jejak langkah baginda Rasulullah semata-mata 
karena ingin menyenangkan Tuhannya, titik. 
And i think it's more than enough...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar