Kamis, 02 Juni 2016

Fatwa Kehidupan

Fatwa Kehidupan
---------------------------

Dalam mendulang cinta kepada Robbnya 
maka seseorang akan disibukkan kepada lelaku batiniah 
untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, 
 maka seluruh sumber daya akal fikiran dan hatinya 
makin jauh tertuju kepada ALLAH saja, 
lalu harta, tahta dan wanita menjadi tak lagi terpikirkan, 
walau 18 ribu alam menjadi tiada berarti dan hambar, 
tak terpikirkan semuanya.

Dalam rongga dada manusia hanya ada satu hati, 
yang tidak bisa memuat dua perkara, 
dua cinta, 
dua perasaan, 
dua pengharapan secara sekaligus/serentak. 

Makin engkau memasuki dunia batiniah, 
mendalami sisi dalam ruhanimu, 
makin engkau larut dan kecanduan didalamnya, 
engkau makin hidup didalam dirimu sendiri. 
maka dunia luar tak lagi terpikirkan olehmu.
Demikianlah hidup di alam akherat, yaitu 
hidup di kedalaman batiniah diri pribadi. 

Itulah yang membedakan seorang pejalan sungguhan dan yang hanya ikut-ikutan, 
yaitu "hidup di dalam" ataukah "hidup di luar". 
yang hidup "diluar" tentu yang di kejarnya adalah perkara luar, 
dia akan jauh dari kehidupan batiniah yang dalam. 

Padahal batin itulah akherat, luar inilah dunia. 

 Kita sudah langsung memasuki alam akherat 
begitu memasuki alam batiniah diri pribadi. 
Ini berkaitan dengan rahasia hukum ruang dan waktu, 
saya mengerti orang awam hanya memahami,
 suatu saat kiamat, 
semua hancur baru kehidupan akherat dimulai. 
bukan seperti itu, 
batin kita inilah akherat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar