Fatwa Kehidupan
---------------------------
Dalam
mendulang cinta kepada Robbnya
maka seseorang akan disibukkan kepada
lelaku batiniah
untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
maka seluruh sumber daya akal fikiran dan hatinya
makin jauh tertuju
kepada ALLAH saja,
lalu harta, tahta dan wanita menjadi tak lagi
terpikirkan,
walau 18 ribu alam menjadi tiada berarti dan hambar,
tak
terpikirkan semuanya.
Dalam rongga dada manusia hanya ada satu
hati,
yang tidak bisa memuat dua perkara,
dua cinta,
dua perasaan,
dua
pengharapan secara sekaligus/serentak.
Makin engkau memasuki dunia
batiniah,
mendalami sisi dalam ruhanimu,
makin engkau larut dan
kecanduan didalamnya,
engkau makin hidup didalam dirimu sendiri.
maka
dunia luar tak lagi terpikirkan olehmu.
Demikianlah hidup di
alam akherat, yaitu
hidup di kedalaman batiniah diri pribadi.
Itulah
yang membedakan seorang pejalan sungguhan dan yang hanya ikut-ikutan,
yaitu "hidup di dalam" ataukah "hidup di luar".
yang hidup "diluar"
tentu yang di kejarnya adalah perkara luar,
dia akan jauh dari kehidupan
batiniah yang dalam.
Padahal batin itulah akherat, luar inilah dunia.
Kita sudah langsung memasuki alam akherat
begitu memasuki alam batiniah
diri pribadi.
Ini berkaitan dengan rahasia hukum ruang dan waktu,
saya
mengerti orang awam hanya memahami,
suatu saat kiamat,
semua hancur baru
kehidupan akherat dimulai.
bukan seperti itu,
batin kita inilah akherat
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar