"Tidak ingin (mempunyai)
cita-cita orang yang menuju kepada Allah (salik)
untuk berhenti ketika
dibukakan (dijelaskan) baginya cita-cita (perkara yang ghoib) melainkan
ketika ia ingin berhenti
ada suara hakekat yang memanggilnya yang kamu
cari masih ada dimukamu,
maka jangan berhenti disitu.
Begitu juga tidak
tampak baginya beraneka ragam keindahan alam,
melainkan apabila tampak
kepadanya hakekat keindahan alam,
akan memanggilmu,
sesungguhnya kami
adalah fitnah maka janganlah percaya kepadaku".
Keindahan
dunia hanyalah semu belaka.
Tapi anehnya,
banyak manusia yang terpedaya
olehnya. Sampai-sampai orang yang salik pun
merasa tertipu,
bahwa
langkahnya untuk menuju kepada Allah telah sampai, padahal sesungguhnya
belum.
Hal seperti di atas,
hendaknya
jangan sampai di alami oleh seorang salik.
Mereka bahkan seharusnya
lebih mempertebal iman mereka,
agar supaya tujuannya
untuk menghadap
kepada Allah
segera tercapai.
Kita patut merenungkan kata-kata bijak,
dari Syekh Abul Hasan Asy-Syaadzili r.a.
Berikut ini:
"Ketahuilah bahwa
sesungguhnya engkau itu jika menginginkan bagian yang telah dicapai
oleh
kekasih Allah,
maka hendaklah engkau buang jauh-jauh bergaul dengan
semua orang-orang
yang dapat menunjukkan kepadamu jalan untuk menuju
kepada Allah
dengan melalui isyarah yang benar
atau dengan perbuatan
yang tidak menyalahi Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Dan palingkanlah (jiwamu)
dari perkara-perkara keindahan dunia semuanya,
dan janganlah sebagian
untuk mendapat bagian yang lain.
Akan tetapi jadilah hamba yang
diperintahkan untuk menjauhi musuh-musuhnya.
Dan jika engkau sudah dapat
mendatangi dua perkara, yaitu
berpaling dari manusia dan berlaku zuhud
di dunia,
maka tetaplah kamu bersama Allah dengan kewaspadaan,
dan tetap
menjalankan taubat, beristighfar,
kembali kepada Allah dan tunduk akan
peraturan-peraturan Allah
serta berlaku istiqomah".
Oleh karena itu,
hendaklah orang
yang salik jangan sampai terhalang langkahnya
dalam menuju kepada Allah
hanya karena tersandung
oleh keindahan dunia yang sifatnya semu dan
sementara.
Serial Kitab Al Hikam Syaikh Ibn Atha’illah as Sakandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar