Kamis, 08 Oktober 2015

JALALUDDIN RUMI - "MASAKLAH SEMUANYA"

Karena engkau tak mampu 
mengemban Cahaya yang terbuka,
minumlah kata-kata Hikmah,
karena cahayanya terselubung.
hingga akhirnya...
engkau mampu menerima  Cahaya,
dan melihat ...
apa yang tersembunyi...
tanpa kerudung.
serta melintasi langit 
laksana sebuah bintang.
bukan....
perjalanan mutlak...
tanpa angkasa.

Demikianlah ....
engkau menjadi ada dari ketiadaan.

Bagaimana engkau datang ?
Engkau datang secara tak sadar.

Jalan kedatanganmu ...
tak engkau ingat,
namun ...
aku ingin memberimu 
sebuah tanda.

Biarkanlah pikiranmu pergi...
kemudian waspadalah !

Tutuplah telingamu...
kemudian dengar !

Tidak...,
sebaiknya engkau bercerita,
karena engkau masih  mentah.
engkau masih  dalam  musim semimu,
engkau tak dapat melihat musim panas.

Dunia  ini laksana pohon....
kita adalah  laksana buah 
yang setengah matang ...
melekat padanya.

Buah-buahan yang masih mentah...
melekat erat pada cabang pohon,
karena  untuk Istana ...
mereka belumlah pantas.

Namun, ketika ranum 
dan menjadi manis serta lezat..
maka..
mereka akan kehilangan cabang.

Sama... 
seperti kerajaan duniawi...
yang akan kehilangan kelezatannya
bagi mereka ..
yang mulutnya telah menjadi manis..
oleh kebahagiaan yang tiada terkira.

Ada yang tetap tak terkisah,
namun ...
Ruh Qudus ...
akan menceritakan kepadamu
tanpa  aku sebagai perantara.

Bukan...,
engkau akan  menceritakannya..
kepada telingamu  sendiri...
bukan aku  ataupun orang lain,

Wahai engkau yang bersatu denganku
seperti ketika engkau tertidur...,
engkau pergi ...
dari hadapanmu dirimu
ke hadapan dirimu.
dan ...
mendengar dari dirimu..
bahwa apa yang engkau pikirkan...
diceritakan secara rahasia kepadamu...
oleh seseorang dalam mimpi.

Wahai teman yang baik,
engkau bukanlah "engkau" semata...
engkau adalah ...
langit dan  lautan yang dalam.

Kekuasaan "Engkau"-mu  
yang maha luas adalah 
lautan yang didalamnya...
ribuan "engkau" tenggelam.

Janganlah berbicara...
hingga engkau dapat mendengar...
dari Sang Pembicara...
apa yang tak dapat diucapkan
atau dibayangkan.

Janganlah berbicara....,
sehingga Ruh mau bercakap padamu...
dalam bahtera Nabi Nuh...
berhentilah berenang !





Tidak ada komentar:

Posting Komentar