Jumat, 09 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG - "DIA"

Memang , semua penampilan Ilahi senantiasa dalam sosok 
paling baru dan primordial. 
Selaras dengan itu makhluk pun senantiasa dalam proses pembaruan.
Dalam "kamus Ilahi" , tidak ada namanya ulangan , oleh karena Allah
tidak  miskin.
Setiap "napas Ilahi", senantiasa mendatangkan sesuatu yang baru.
Segala sesuatu yang mengenal batasan-batasan, 
selalu dalam kerangka penciptaan yang baru.
Sedang dalam masalah ini, manusia masih senantiasa bingung.
Karena itu, shufi selalu dalam ketakjuban terhadap alam semesta ini.

Dalam kaitan ini, ada jenis lain yang proses kejadiannya masih dalam 
satu mata rantai.
Yaitu, sesuatu yang diciptakan oleh makhluk itu sendiri melalui nafasnya,
berbentuk makhluk , ada yang buruk dan ada pula yang baik.
Proses ini dikenal di kalangan orang India dengan nama "Though Forms" 
(sesuatu yang diciptakan oleh jiwa manusia , berbentuk makhluk 
  yang tak bisa dilihat , yang juga berkarekteristik baik dan jahat).

Semakin dalam Anda mengenal  alam semesta, semakin mantap pula
pengetahuan Anda, bahwa kesemuanya itu pada hakekatnya tidak ada.
Yang ada hanyalah Allah.
Apa yang tampak di sekitar anda , semuanya adalah penampakan Ilahi
belaka. Dari sini bisa dimengerti bahwa Yang Maha Benar (Allah) 
merupakan petunjuk bagi Diri-Nya sendiri dan bagi yang selain-Nya.
Tak ada lagi sesuatu melainkan dari-Nya.

Segala sesuatu selain dari Allah merupakan bayangan dari-Nya
Segala sesuatu selain dari Allah merupakan Isyarat (simbol) bagi-Nya.
Segala sesuatu selain dari Allah merupakan hasil perbuatan-Nya.

Di alam wujud ini tidak ada sesuatu selain alam barzakh.
Di alam semesta ini , yang ada hanyalah hijab belaka.

Begitulah yang dikatakan oleh Ibnu 'Arabi.
Atau dengan kata lain, alam semesta ini merupakan 
penampilan-penampilan yang bisa mengantarkan 
ke arah hakikat Ilahi.

Terkadang, hakikat Ilahi terhalang (mahjub) olehnya dan
terkadang tersingkapkan.

Allah tidak menampakkan Dzat-Nya sebagaimana keadaan-Nya
melainkan berkedokkan alam semesta.

"Apabila kami melihat-Nya , 
 Dia tampak tidak seperti keadaan yang sebenarnya.
 Tapi , ini merupakan Kasyf sebenarnya yang melintas di anganku."

DR.MUSTAFHA MAHMUD.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar