Minggu, 25 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG

"TEMPAT KEMBALI"

Semua hal yang terbatas , 
selamanya berada dalam penciptaan yang baru.
Tetapi, manusia masih senantiasa keliru dalam memandang 
masalah ini.
Allah swt berfirman dalam al-Qur'an :
QS. 50:15, artinya,

"Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama ?
 Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu 
 tentang penciptaan baru ".

Apakah sulit bagi Kami menciptakan kamu 
seperti penciptaan pertama ini ?
Dan letihkah Kami dalam hal ini , hingga kamu bertanya-tanya 
tentang bagaimana Kami memperbaharui ciptaan ?

Dari sisi inilah shufi senantiasa takjub di hadapan alam semesta.

Taklif manusia masih senantiasa berkelanjutan hingga 
ia melintasi ash-shirat.
(jembatan menuju surga atau neraka jahim di akhirat).
Ketika itu , 
ibadah manusia bersifat dzati ( keharusan dari dirinya),
bukan lantaran dorongan perintah atau larangan yang mengandung
konsekwensi wajib, atau sunnah, atau haram, atau makhruh.
Tetapi, 
masanya adalah ibadah secara refleksi setelah  melihat 
tersingkapnya semua hakikat.

Mengenai keberpindah-pindahan derajat di akhirat, 
kami menemukan hal-hal yang mengisyaratkan kepada itu
di dalam al-Qur'an.
Yakni ketika Dia berbicara tentang keadaan kaum Mu'minin 
yang sedang berjalan di surga , sedang cahaya mereka 
ada dihadapan dan seputarnya :
QS, 66:8,artinya

"Ya Tuhan kami,
  sempurnakanlah bagi kami cahaya kami".

Ayat tadi menunjukkan secara jelas, bahwa kenaikan 
masih senantiasa berlangsung , dan di sana 
memang ada perpindahan.
Dan perjalanan itu ada yang dari kekurangan kepada pertambahan,
dan dari pertambahan kepada pertambahan yang lebih lagi.

DR. Mustafha Mahmud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar