Rabu, 21 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG

"KESAKSIAN TAUHIDI DAN TERBUKANYA HIJAB".

Kemudian tentang lenyapnya dwiwujud dalam pemandangan tauhidi,
apakah hal itu berarti lenyapnya jasad dan rohani .
(Apakah berarti lenyapnya hukum dan dzat)?

Imam  Ibnu 'Arabi menjawab pertanyaan ini seperti apa 
yang telah kami isyaratkan, bahwa lenyapnya dzat 
(Dzat Tuhan dan dzat hamba) dalam suatu dzat 
juga suatu hal yang mustahil.
Tetapi maksud sebenarnya adalah, bahwa Allah 
menghilangkan hukum (fungsi) dzat dan mengenakan kepadanya
hukum-Nya , sehingga hamba melihat dan mendengar 
dengan penglihatan dan pendengaran-Nya

Semua yang  terjadi adalah sekedar kelupaan seorang hamba 
terhadap dirinya oleh sebuah kehebatan Dzat Ilahi, 
hingga yang hadir hanyalah Allah Yang Mahaesa lagi Mahaperkasa.
Tiada Tuhan selain Dia . 

Inilah makna pentauhidan hamba terhadap Tuhannya.
Kemudian,
Tuhan mengembalikan perasaan hamba kepada dzatnya sendiri,
lalu menetapkan dan mentauhidkannya seperti ia mentauhidkan-Nya.

DR. Musthafa Mahmud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar