Selasa, 20 Oktober 2015

RAHASIA YANG MAHA AGUNG

"KESAKSIAN TAUHIDI DAN TERSINGKAPNYA HIJAB".

Dalam lautan yang dalam antara jauh dan dekat , banyak manusia
yang binasa jika saja tidak berpegangan pada jalan syari'at
dan jika tidak melucuti diri sama sekali.

Abu 'l-Azaim berkata :
"Singkirkanlah kesibukanku terhadap diriku dan selainku.
  Kesendirianku hanyalah bersama hadhirat Yang Mahatetap
  Anggaplah diriku sedang berada dalam lautan jauh dan dekat,
  berpegang teguh pada jalan nurani.
  Kedudukanku adalah ketidakmampuan,
  Engkau adalah Tuhan Yang Mahakuasa.
  Bukalah  gudang, 
  yakni gudang Tuhan Yang Maha Pengampun".

Kemudian beliau berkata 
tentang pelucutan  diri dan pembersihan ;

"Aku melucuti diri  dari apa yang menjadi tuntutan unsur-unsurku.
 Dia menampakkan kepadaku kegaiban yang terpelihara secara nyata".

Beliau berkata pula :

"Dari unsur yang rendah kulucuti diriku untuk berjalan.
 Dan demi hubunganku,
 aku telah dilucuti dari diriku dan selain diriku".

Beliau berkata pula tentang syarat menyaksikan Tuhan :

'Mata ruhani menyaksikan nur Ilahi setelah suci 
 dari dorongan-dorongan duniawi dan nafsu syahwat."

"Tidak akan tampak nur sifat-Nya bagi indera di dunia ,
  selama ruhani masih tetap terbelenggu".

Merupakan keharusan setiap orang 
yang menginginkan keadaan seperti ini 
untuk berlepas diri dari perkara duniawi dan semua makhluk :

"Hanya kepada Allah bermaksud ruh-ruh yang suci 
 dari keduniaan, alam semesta dan makhluk-makhluk".

Demikian itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang 
yang teguh hatinya dan luhur cita-citanya :

"Orang-orang yang berhati teguh berjalan dengan ruh-ruh,
  tidak bisa menggoda diri mereka dengan perkara duniawi 
  dan lain-lain nya.
  Mereka gaib bersama Tuhan meninggalkan manusia seluruhnya.
  Urusan surga dan neraka dalam kedekatan mereka 
  tidaklah menyibukkan mereka.
  Mereka gaib dari alam semesta, kerinduan telah menarik mereka,
  Mereka adalah nur-nur di alam malakut yang luhur  .
  Mereka benar-benar telah menghadapkan diri
  kepada Allah Yang Mahaluhur.
  Keadaan mereka tidak terpengaruh oleh kebutuhan-kebutuhan ".

DR.Musthafa Mahmud.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar