"KESAKSIAN TAUHIDI DAN TERSINGKAPNYA HIJAB"
Pada hakikatnya,
tidak ada sesuatu yang bernama washl
(bersatu, berhubungan dan kemanunggalan dalam terminologi shufi)
Yang ada hanyalah keadaan mabuk dan hilangnya akal
lantaran pemandangan yang bisa membawa shufi
kepada ucapan-ucapan yang dilarang ini.
Memelihara pangkat kehambaan memiliki pengertian
akan keterpisahan selamanya.
Karena itu,
sama sekali tidak ada wasilah (perantara) untuk menyeberangi
alam barzakh antara sifat kehambaan dengan sifat ketuhanan.
Dan yang ada hanyalah daya tarik atau ishthilam
seperti dikemukakan tadi.
Tentang hal ini, Abu 'l Azaim berkata :
"Keterpisahanku adalah terpeliharanya derajat dan kemampuanku
Dan hubunganku adalah rasa cinta dan penguasaanku terhadap
kondisiku".
Kemudian Abu 'l -Azaim menasehati para murid
agar tetap memelihara barzakh sebagai jarak pemisah
antara dia dan sifat ketuhanan, sehingga ia tidak menjadi gila
dan tidak mendakwakan diri dengan hal-hal yang tidak layak baginya.
"Peliharalah barzakh sedekat mungkin manakala tampak
kegaiban Yang Mahagaib secara tak terduga".
DR. Musthafa Mahmud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar