*Isi mengisi*
Pada kita ada yang kosong, ada yang berisi.
Isinya ialah dari yang setitik, titik berkembang menghasilkan titik
dan perkembangannya menimbulkan titik yang kedua,ketiga dan seterusnya
dan adalah rangkaian dari titik titik itu menimbulkan rupa
dan bentuk sampai berwujud menurut kehendak yang mewujudkan.
Titik yang pertama tadi dengan titik titik berikutnya yang berkembang
sampai berwujud tidak akan boleh berdiri
kalau tidak ada ruangan yang kosong tempatnya tegak dan bergerak.
Titik ketiga datang dari titik kedua,
titik kedua timbul dari titik pertama dan titik pertama datangnya dari mana?
Sudah tentu dari yang menitikkan.... siapa itu yang menitikkan?
Yang berkuasa atau yang diberi kuasa.
Kalau yang diberi kuasa yang menitikkan dibalik yang diberi kuasa
tentu ada Yang Berkuasa.
Biasakah titik yang dititikkan itu timbul
kalau tak ada tempat atau ruangan untuk menampungnya?
Tempat untuk itu sudah pasti kosong.
Dari tempat yang kosong
titik pertama mengaliri dan mengisi titik kedua, ketiga, keempat dan seterusnya
yang manakalau dilihat dari luar kesemuanya
akan merupakan bentuk menurut kehendak yang merupakannya.
Kita mendapati barang sudah, iaitu sebuah rumah yang sederhana,
berisikan alatperabut sederhana dan kita berada di dalamnya.
Di samping kita telaga yang berisikanair yang sangat jernih, hening lagi bening
dan berasal dari telaga suci lagi menyucikan.
Dia memberi cahaya kepada kita.
Alirannya terbatas, batasnya ialah bulu dan kulit kita.
Maka adalah menjadi kewajipan kita menjaga dan memelihara rumah kita
dengan isinya sebaliknya supaya jangan ada yang sampai menjadi rosak, kotor
lain sebagainya, kerana akibatnya kita sendiri yang akan menanggungkannya.
Banyak sudah orang mempelajari akan keadaan badan dirinya
akan isinya akan tetapi dia tidak dapat menemui isi yang sebenarnya.
Dan tak kurang pula banyaknya orangyang keluar berjalan mencari dan minta diisi, sehingga berbagai macam ragam isi yang telah diperdapatnya.
Ada yang loyang, ada tembaga, ada perak, ada intan, ada emas, ada keris, ada azimat dan isim isim, ada kata kata untuk dihafal, ada batu dan lain sebagainya,
sehingga sudah sebegitu banyak yang telah diperdapatnya,
namun dia tidak puas dan tetap berasa kekurangan.
Kerana apa,
kerana dia tidak dapat menemuiitu TELAGA yang berisi dan yang mengisinya.
Dicarinya keluar pada hal dia ada didalam.
Dan aku yang telah dapat menemui itu telaga dibawah gunung
dan telah mandi berkecimpung di dalamnya
mengaliri dan mengisi diriku dan melalui batang tubuhku ini
aku telah dapat mengambil manafaat darinya
dengan mempergunakannya untuk kebaikan dan membaikkan,
membuka dan menunjukkan jalan, jalan lurus lagi benar,
jalan yang memberi nikmat, tidak dimurkai dan tidak pula sesat
untuk mencukupkan yang belum merasa cukup
menolong melahirkan kandungan sendiri
memperkembangkan yang belum kembang,
menggunakan yang setitis, melautkan yang sekepal;,
mempertemukan ruas dengan buku,
membalikkan sirih ke gagangnya,
memulangkan pinang ke rampuknya,
menyelesaikan yang kusut,
menjernihkan yang keruh,
menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup,
menemukan kembali barang yang hilang
mempertemukan kembali tali yang telah putus,
tali tempat bergantung,
sehingga menyebabkan putusnya hubungan dengan Pusat.
Pusat tempat kembalinya segala yang dijadikan,
Pusat tempat datangnya segala yang didatangkan dan banyak lagi yang lain lain.
Aku telah banyak memberi isi kepada orang dan telah banyak pula menerima dari orang. Yang aku terima berlainan dengan yang aku berikan.
Yang aku berikan pada orang orang yang berisi
dan yang aku terima dari orang orang yang berguna.
Aku telah mengisi orang yang telah berisi
dan aku telah pula mengisi orang yang katanya belum berisi, tidak berisi apa apa.
Lain isi orang orang yang berisi yang ku isi,
kerana isi orang itu lain dan isi yang kuberikan lain pula.
Isi yang ku berikan adalah umpama butir telur, kalau dia pandaimemperkembangnya akan menjadi orang dan yang telah jadi orang itu bisa
dipergunakannya atau menurunkan telur pula.
Sayang kebanyakan dari mereka mereka yang tidak mengerti.
Ada pula yang menerima isi yang ku berikan itu diterimanya dengan lahapnya
dan telur yang ku berikan itu dipecahkan sendiri dan digoringnya atau didadarnya dan
dimakannya seenaknya dan hasilnya hilang tak berbekas kerana keluar bersama sama kotorannya dibawa arus sungai atau masuk jamban.
Siapa yang rugi?
Aku tidak rugi,hanya merasa kesal,
kerana pemberianku yang berharga dijadikannya tidak berharga.
Emas dijadikan tembaga atau loyang dan
namaku di dewa dewakan dibawa kemana mana, disebut sebut, diperkatakan
dan lain sebagainya.
Begitulah aku yang tadinya tidak berisi,
setelah menemui isi (telaga) mengisi diriku dan memberi isi kepada orang lain.
Dan aku telah menemui seperti apa yang telah ditemui Nabi Musa
seperti yang tersebut dalam Quran dan dibawanya berjalan bersama sama.
Hanya bezanya Nabi Musa menemuinya pada pertemuan dua laut
dan aku dapat menemuinya dipertemuan kiri dan kanan.
Dan semenjak itu aku menurutinya berjalan
dan aku telah menjadi seorang “Pengembara” ahli musafir.
Dan banyaklah sudah pelajaran yang aku perdapat
dan telah dapat pula aku mengajarkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar