Telah kami katakan, bahwa tiap sesuatu di dalam wujud ini
merupakan penampilan-penampilan Allah di alam lahiriah.
Allah tampak dalam tiap alam wujud sesuai dengan bakat
dan kemampuan masing-masing dalam menerima
apa yang dilimpahkan oleh-Nya ...
berupa sifat-sifat dan Nur-nur Ilahi.
Jika pembaca telah benar-benar memahami perkara ini
dan meliputi kesemuanya, maka bakal mudah baginya
memahami apa yang akan kami katakan dalam bab ini,
yaitu tentang AKU.
Dan ia pun bisa memahami apa yang diisyaratkan
oleh Ibnu 'Arabi ketika beliau berkata :
"Aku adalah misteri Tuhanku dan simbolnya".
.
" Aku adalah tubuh yang menyimpan mutiara".
(artinya, ia adalah bangunan tanah liat
yang tersimpan di dalamnya nur-nur Ilahi).
" Aku adalah rembulan yang memantulkan sinar matahari".
(matahari manusia adalah Tuhannya).
"Aku adalah bayangan yang disoroti lampu".
di alam kemungkinan dan alam kepanjangan
(yang dimaksu dengan lampu adalah Allah).
Beliau mengatakan demikian itu mengisyaratkan
makna yang terkandung dalam ayat :
Q.S.25 :45-46, artinya
"Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu,
bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan)
bayang-bayang, dan kalau Dia menghendaki, niscaya
Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian
Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas
bayang-bayang itu,kemudian Kami menarik
bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan
yang perlahan-lahan."
Bayangan Allah di bumi adalah khalifah-Nya , yakni manusia
Sedang pembimbing manusia di bumi adalah Tuhan-nya atau
mataharinya.
Allah telah menempatkan manusia di alam kepanjangan dan
kemungkinan (dunia), kemudian menarik manusia itu kepada-Nya
dengan tarikan perlahan-lahan, dengan cara mematikannya.
Itulah yang dimaksud dengan tarikan perlahan-lahan.
Sebab, Dia menariknya menuju ke arah kebangkitan dan
kehidupan alam barzakh bukan ke arah kesirnaan.
DR. MUSTHAFA MAHMUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar