Pengetahuan dalam hal ini adalah ilmu hati,
kasyf, wabbi dan tadzakkuri.
Kesemuanya itu tidak akan bisa diperoleh
dengan jalan ditekuni dan dipelajari, dan
hanya diperoleh dengan kemurahan Ilahi,
terpilih oleh-Nya dan ilham dari-Nya.
Yakni,
bagi mereka yang telah berbuat kebaikan kepada Tuhan -nya,
dan bagi mereka yang membersihkan jiwa dan hati, serta
mengosongkannya dari mengingat selain Allah.
Dan
mereka memegang teguh ketaatan kepada Allah,
beribadah kepada-Nya,
melakukan kebaikan dan kebajikan ,
selalu ingat kepada-Nya,
tenggelam secara sempurna
dalam kecintaan dan kerinduan pada-Nya.
Seorang shufi mengatakan ,
"Kalian mengambil ilmu dari yang telah mati ilmu mati,
sedang kami...
mengambil ilmu dari Yang Maha hidup dan tidak mati".
Syaikh Abu Madian mengatakan :
"Beri makan kami daging (ilmu) yang segar,
jangan memberi makan kami daging yang kering".
Orang alim dalam masalah ini ialah yang mengatakan bahwa
aku adalah orang bodoh.
Sedang orang yang mengatakan bahwa aku adalah orang alim,
maka mereka adalah orang-orang yang musnah..
Yaitu, mereka yang diungkapkan dalam firman Allah :
Q.S. 30;32
"Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada golongan mereka."
Q.S. 40:83
"Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus kepada)
mereka dengan membawa keterangan -keterangan ,
mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka".
Semoga Allah menjadikan kami dan Anda sekalian termasuk
golongan-golongan orang-orang yang memeliki ilmu ini (tasawuf),
karena dengan ilmu ini memadailah kiranya mengantarkan kita
kepada haqqul 'l-yaqin ( hakikat yang sebenarnya).
DR. MUSTHAFA MAHMUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar