Ruh adalah sejenis dengan makhluk langit dan para malaikat
dalam hal kejernihan dan kecemerlangannya.
Sedang jasad berbeda dengan makhluk langit dan para malaikat,
lantaran ia gelap, pekat dan kasar.
Dan ia sejenis dengan syetan dari sisi keberapi-apiannya.
Tetapi...,
melalui riyadhah (latihan / dzikir) dan mujahadah
(sungguh-sungguh dalam menjauhi larangan Allah)
ia bakal menjadi jernih, lembut dan bisa menyamai ruh.
"Aku merasa heran terhadap air, tanah, udara dan api (tubuh manusia)
yang mirip ruh dalam segala tingkatannya.
Sama jernihnya dengan ruh.
Ia menyembunyikan nur ruh dalam tubuhnya,
naik dan menjadi luhur derajatnya,
dimuliakan.
Tampak di sisi kesucian dalam kursi keluhuran,
disaksikan dalam alam keluhuran,
diagungkan.
Wahai gambaran yang diciptakan dari kerendahan
lalu terangkat luhur !
Jelaskanlah keadaanmu...
dengan kata-kata yang gamblang !".
Kemudian jasad menjawabnya dengan kata-kata :
"Jika tidak ada kegelapan malam,
maka tidak akan dikenal yang namanya sinar.
Jika tidak ada aku,
maka tidak akan berpayah-payah diriku
mencari Allah dengan tulus ikhlas.
Jika tidak ada diriku,
maka aku tidak dihormati
dengan kemuliaan".
Yang dimaksud dengan Riyadhah ialah,
menyucikan jiwa dengan memerangi
keinginan-keinginan jasadi
(api perlawanan adalah nur mujahadah)
Tentang penyucian ini, akan kami bicarakan dalam bab
yang membahas masalah ini secar lebih terinci,
DR.MUSTHAFA MAHMUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar