Anda pasti mendengar perkataan salah seorang dari mereka ,
sambil memalingkan muka dan menolaknya dengan isyarat tangan,
"Ah, itu kan persoalan yang tak perlu dibahas !"
Bahkan mereka menguar-nguarkan slogan yang sudah begitu lekat
di kalangan partai mereka.
Slogan itu berisi larangan keras untuk mempersoalkan masalah ini.
Mereka ingin agar semua orang menjadi abdi-abdi perut.
Mereka memimpin orang dengan simbol kelaparan.
Menggerakkan mereka dengan stimulus kedengkian, dan
menyorong mereka dengan hawa nafsu,
persis seperti hewan-hewan gembalaan.
Wawasan pikiran mereka hanya terbatas sejengkal di hadapannya.
Betapa jauh berbeda potret kehidupan yang cacat ini
dengan gambaran lain yang timbul dari fitrah yang suci.
Seorang badawi yang amat lugu telah mengekpresikan
gambaran yang kedua ini tatkala berada di padang sahara.
Ia memutar pandangan matanya seputar bumi dan langit,
kemudian berkata pada dirinya sendiri sambil memperhatikan
jejak-jejak untanya di pasir.
"Tahi unta menunjukkan adanya unta, dan jejak-jejak ini
menunjukkan adanya perjalanan.
Bukankah keberadaan langit yang penuh bintang,
bumi yang terhampar dan laut yang berombak
menunjukkan keberadaan ...
Sang Pencipta Yang Maha Lembut lagi Maha Waspada.
DR>MUSTAFHA MAHMUD>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar