Minggu, 17 Januari 2016

Pandangan Pertama - Khalil gibran

Pandangan Pertama

Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.

Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.

Itulah nada magis pertama yang dipetik 
dari dawai-dawai perak hati manusia.

Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa 
tentang risalah hari-hari telah berlalu dan 
mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan malam, 
menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan 
menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.

Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, 
dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, 
perasaan memeliharanya, dan 
jiwa membawanya kepada buah-buahan.

Pandangan pertama kekasih adalah 
seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir 
menuju syurga dan bumi.

Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, 
"Jadilah, maka terjadilah ia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar