Senin, 05 Oktober 2015

JALALUDDIN RUMI - "TANGGUNGJAWAB MORAL."

Apabila kita membidikkan anak panah,
perbuatan itu bukanlah milik kita.
kita hanyalah laksana busur,
yang melepaskan anak panah itu adalah Tuhan.

Hal ini bukanlah paksaan (jabr) ,
ini adalah Kekuasaan (jabbari) yang dinyatakan
untuk membuat kita rendah hati.

Kerendah-hati kita merupakan bukti keterpaksaan,
namun...
perasaan salah adalah bukti Kebebasan - kehendak.

Apabila kita tidak bebas,
mengapa perasaan bersalah itu memalukan ?

Mengapa timbul rasa sedih dan bersalah serta malu ?

Mengapa para guru marah kepada para muridnya ?

Mengapa pikiran-pikiran berubah 
dan membuat resolusi-resolusi baru ?

Engkau dapat membuktikan ...
bahwa para penuntut Kebebasan - berkehendak itu...
mengingkari Paksaan Tuhan...
yang tersembunyi di balik awan.

Namun ...
ada sebuah jawaban yang baik untuk itu...
dengar...
tinggalkan kekafiran...,
dan pegang erat - erat Iman !

Ketika engkau jatuh sakit dan menderita kesakitan ,
kesadaranmu tergugah....,
engkau dilanda penyesalan yang dalam,
dan memohon Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa mu.

Ketika kotornya dosamu diperlihatkan kepada mu...
engkau memutuskan  ...
untuk kembali ke jalan yang benar.

Engkau berjanji dan bersumpah bahwa...
mulai kini ...
engkau memilih gerak perbuatanmu adalah kepatuhan.
maka..
catatlah prinsip ini...,O.., pencari 

Kesengsaraan dan penderitaan...
membuat seseorang sadar akan Tuhan,
dan semakin sadar.....
semakin besar gairahnya.

Apabila engkau sadar akan adanya Paksaan Tuhan,
mengapa engkau tak berputus asa ?

Dimanakah bukti dari perasaanmu ...
yang memikat dirimu terasa terbebani. ?

Bagaimana seseorang akan menggembirakan ...
orang yang terbelenggu rantai ?

Apakah tingkah-laku seorang tawanan ...
sama seperti seorang yang bebas ?

Apapun yang rasanya ingin kau perbuat,
pantaslah kau sangat-tahu...
bahwa engkau dapat melakukannya.
Namun...
dalam hal perbuatan -perbuatan 
yang tidak engkau kehendaki,
engkau telah menjadi seorang Jabbariyah,
engkau berseru...
"Ini adalah Takdir Tuhan."

Para  Nabi adalah kaum Jabbariyah ...
sejauh yang berkenaan dengan amal ke-akheratan,
para kafir adalah Jabbariyah...
berkenaan dengan ikhwal ke-akheratan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar